TERAS7.COM – Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan Tulungagung dan Pemerintah Desa (PemDes) Pucung Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung menggelar kesenian tradisional Tiban bertempat di Lapangan Desa Pucung Kecamatan Ngantru, Jumat sore (17/6/2022)
Tiban merupakan salah satu budaya yang konon awal muasal dari Wajak, Boyolangu, Tulungagung. Tiban sendiri muncul pada masa pemerintahan Tumenggung Surontani II. Saat ini kesenian Tiban masih dilestarikan di kawasan Wajak dan digandrungi. Bahkan, setiap kali Tiban digelar, masyarakat “Tumplek Blek” memadati lapangan.
Kesenian tiban sendiri sebenarnya dilakukan banyak masyarakat sebagai ritual pengharapan agar turunnya hujan saat musim kemarau yang berkepanjangan. Pada dasarnya tiban sendiri diadakan berawal dari Tumenggung Surontani II menggelar pertunjukan perebutan kekuasaan sekaligus hiburan bagi masyarakat dan semua itu adalah siasat Tumenggung Surontani II untuk mencari bibit-bibit prajurit yang siap menghadapi serangan.
Menurut Binti Lulukah Ketua Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan Tulungagung, dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila, dia menghimbau agar masyarakat yang hadir diacara tersebut berjalan dengan aman dan lancar.
“Hari ini hari jumat bertepatan dihari lahirnya Pancasila, saya mohon kepada saudara yang hadir disini untuk saling mengedapankan rasa persaudaraan dan persatuan.” Tegas Binti.
“kesenian tiban ini harus dilestarikan sebagai aset budaya Kabupaten Tulungagung khususnya budaya Tanah Air Kita.” Ucap Binti.
“Sebagai warga negara yang baik kita wajib melestarikan budaya nenek moyang yang diwariskan kepada kita untuk selalu menjaga dan melestarikan kesenian tiban ini dengan baik.” Pungkasnya.
Acara ini dihadiri dari berbagai kalangan masayarakat juga dari simpatisan PDI Perjuangan, turut hadir Imam Sopingi Kepala Desa Pucung beserta Kapolsek dan Danramil Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung .