TERAS7.COM – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selalu menjadi momok ketika memasuki musim kemarau, tak terkecuali di Kabupaten Banjar.
Hal ini terjadi karena sebagian lahan Kabupaten Banjar berupa tanah gambut, rawa-rawa dan semak belukar yang rentan terbakar ketika memasuki musim kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Irwan Kumar saat di ruang kerjanya pada Rabu (7/8) mengungkapkan hingga saat ini ada 81,49 hektar lahan yang terbakar di Kabupaten Banjar.
“Tahun ini Kalhutla berkurang drastis dari tahun dulu lahan terbakar seluas 720 hektar dengan 500 titik hotspot, sekarang data terakhir yang masuk pada senin tadi hanya 81,49 hektar,” ujarnya.
Hingga saat ini lahan yang terbakar itu berada di Kecamatan Cintapuri Darussalam, Kecamatan Martapura Barat, Kecamatan Sungai Tabuk, Kecamatan Gambut, Kecamatan Tatah Makmur, Kecamatan Beruntung Baru, Kecamatan Karang Intan, Kecamatan Astambul dan Kecamatan Martapura.
Irwan Kumar menjelaskan pihaknya jauh-jauh hari mensosialisasikan pencegahan Kalhutla sebelum masuknya musim kemarau pada Juli-Juli dan pada puncaknya di bulan Agustus hingga akhir September nanti.
“Sejak awal tahun kami sudah melakukan sosialisasi dan pendekatan pada masyarakat melalui berbagai cara agar masyarakat tidak membakar lahan supaya tidak terjadi bencana Karhutla. Terutama kan saat ini sedang masa panen, sudah kami himbau agar mengolah jerami jadi pupuk. Juga kami informasikan mengenai ancaman pidananya, Alhamdulillah masyarakat mengerti dan Kalhutra bisa ditekan,” tuturnya.
BPBD Kabupaten Banjar sendiri menyiapkan 5 regu yang tersebar dalam 4 posko di seluruh Kabupaten Banjar untuk menangani Kalhutla dengan perlengkapannya masing-masing.
“Masing-masing regu terdiri atas 5 orang, dibantu oleh personel dari Polsek dan Koramil setempat serta relawan. 3 regu kami tempatkan 3 posko yaitu di Lingkar Selatan untuk mencover Kawasan Gambut dan sekitarnya, kemudian Posko Sungai Tabuk dan Posko Martapura Barat. Mereka memiliki kelengkapan mulai dari tenda, spanduk, 1 unit sepeda motor untuk patroli dan 1 unit pick up yang membawa tandon air 1200 liter, mesin alkon dan selang. Sementara Posko Induk kami bangun di Kantor BPDB Kabupaten Banjar dengan 1 regu dengan perlengkapan yang sama, namun kami siapkan 3 buah mobil tangka tambahan untuk memberikan back up di lokasi kebakaran yang tak ada sumber airnya. Sedangkan 1 regu lain kami siapkan sebagai cadangan,” ungkap Irwan Kumar.
Secara garis besar, Kalhutla di Kabupaten Banjar lanjutnya dapat ditangani dengan baik, namun jika ada Kalhutla di wilayah yang tidak dapat dijangkau melalui darat, baru BPBD Kabupaten Banjar akan meminta bantuan Water Bombing melalui udara pada BPBD Provinsi Kalsel.
“Terakhir saya mengingatkan pada para petugas kami di lapangan bahwa tugas yang kita jalankan ini berat. Karena itu utamakan keselamatan diri saat melakukan pemadaman dan di jalan, itu yang utama. Tetap waspada dan jangan lengah, selalu gunakan pelindung, perhatikan arah angin dan bahaya binatang buas, utamakan pembahasan dulu agar api jangan sampai menyebar,” tutup Irwan Kumar.