TERAS7.COM – Dalam rangka telah dipasangnya Early Warning System (EWS) di Kabupaten Balangan di dua lokasi yaitu di Halong dan Awayan, BPBD Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peringatan Dini dan Evakuasi Mandiri di Kecamatan Awayan, Selasa (23/5/2023).
Dalam kegiatan tersebut hadir perwakilan dinas, kecamatan, BPBD Balangan, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, aparat desa, relawan dan masyarakat, kemudian juga melibatkan perwakilan perempuan dan penyandang disabilitas.
Kegiatan ini nantinya akan dilaksanakan selama dua hari. Yang mana akan diisi oleh pihak BPBD Provinsi Kalsel dengan pemateri Pengantar Kesiapsiagaan.
Kemudian dilanjutkan dengan materi Sosialisasi Peringatan Dini yang disampaikan oleh Kasubid Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, lalu materi Penyusunan Protap Kesiapsiagaan Bencana oleh Tim Fasilitator, dihari kedua yakni Rabu (24/5/2023) materi difokuskan dengan praktik dan simulasi lapangan.
Kepala BPBD Balangan, H Rahmi, mengatakan, kegiatan ini penting untuk diikuti karena berkenaan dengan kesiapsiagaan menghadapi bencana dimasyarakat terlebih di Balangan, Kecamatan Awayan.
“Apalagi saat ini Balangan dapat bantuan hibah EWS yang bertujuan untuk kesiapasiagaan / informasi awal mengenai bencana banjir,” ujarnya.
EWS tersebut sudah difungsikan, setiap minggu pihaknya selalu memonitor terkait kondisi debit air, bahkan khusus di Awayan juga dilengkapi dengan alat sirine (alarm dan suara) ketika terjadi bencana.
“Kecamatan Awayan termasuk daerah rawan banjir sehingga menjadi perhatian. Adanya EWS ini sangat membantu untuk memantau sehingga informasi diterima dengan cepat,” tambahnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini masyarakat semakin paham dan mengerti tentang kesiapsiagaan dan mitigasi bencana didaerah yang rawan bencana.
Kasubid Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Ariansyah menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat terutama tingkat desa dan kecamatan.
“Selain sosialisasi kegiatan juga dirangkai dengan praktik/simulasi lapangan terkait pengenalan risiko bencana, membuat peta rawan bencana serta membuat protokol kesiapsiagaan dan strategi evakuasinya,” ujarnya.
Harapannya nantinya pemerintah Kabupaten Balangan bersama desa bisa menindaklanjuti dengan membentuk desa tangguh bencana, sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan bencana dengan tujuan akhir mengurangi risiko bencana dan bencana itu sendiri.