TERAS7.COM – Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya Pameran Artefak Rasulullah SAW dan para sahabat di Gedung Serbaguna Indrasari, Martapura yang merupakan rangkaian dari Jelajah Nusantara ini resmi dibuka pada Selasa sore (25/2).
Pameran barang-barang penting peninggalan sejarah islam yang berjumlah 30 item milik Galeri Warisan MAR Malaysia ini dibuka oleh Bupati Banjar, H. Khalillurrahman.
Ketua PC NU Kabupaten Banjar, Nuriadi mengatakan even ini merupakan even pertama rangkaian dari Jelajah Nusantara setelah dibuka di Banten oleh Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin beberapa waktu yang lalu.
“Even ini akan berjalan di 18 titik di seluruh Indonesia. Setelah dibuka di Banten, kita mendapat kesempatan menggelar pameran ini selama 20 hari dan pameran Jelajah Nusantara nanti akan berakhir pada puncak Muktamar NU di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Even ini lanjut Nuriadi di Backup langsung oleh PBNU bekerjasama dengan Galeri Warisan MAR Malaysia dan pemerintah daerah tempat pameran ini digelar.
“Even ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2020 hingga 15 Maret 2020 mendatang. Tapi pada puncak haul, even ini akan ditutup sementara karena kita fokus ke sana terlebih dahulu,” ungkapnya.
Nuriadi berharap banyak masyarakat yang datang untuk menyaksikan pameran Artefak Rasulullah SAW dan Sahabat ini.
“Kami berharap pameran ini dapat menambah berkah, wawasan dan tambah kecintaan kita pada Rasulullah SAW dan Sahabat,” harapnya.
Pendiri Galery Warisan MAR, Prof. DR. H. Abd Manan Embong dipilihnya Kota Martapura, Kabupaten Banjar sebagai salah satu tempat pelaksanaan Jelajah Nusantara karena sudah sejak lama dikenal dengan masyarakatnya yang agamis.
“Pada tahun 2008 kami membuat kajian, di Kalimantan sudah datang agama islam langsung dari Mekkah melalui Kota Barus di Sumatera. Islam dibawa ke Kalimantan, tepatnya tanah Banjar sejak masa Rasulullah masih ada, disebarkan oleh Syekh Maula Idrus Amin. Itu ada catatannya di Madinah. Berdasarkan catatan Ibnu Batutah, bahkan ganah Banjar dikenal sebagai kilang ulama nusantara sejak lama,” ungkapnya.
Prof. Abd Manan Embong berharap dengan digelarnya pameran ini, masyarakat dapat mendalami sifat Rasulullah SAW agar tumbuh rasa cinta dan menjadikannya sebagai amal perbuatan sehari-hari.
Sementara itu, Bupati Banjar yang akrab disapa Guru Khalil kni menyampaikan rugi bila masyarakat tak ikut melihat pameran yang cukup langka ini.
“Seumur-umur saya baru kali ini ada pameran seperti ini di Kabupaten Banjar. Kita pernah melihat peninggalan Rasulullah, tapi di Timur Tengah, tepatnya rambut Rasulullah di Museum Kairo. Karena itu saya mengapresiasi pelaksanaan pameran Artefak Rasulullah SAW dan Sahabat ini,” katanya.
Pameran artefak ini kata Guru Khalil dapat menjadi pengobat rindu karena banyak peninggalan sejarah pada zaman Rasulullah SAW dan Sahabat hilang ditelan zaman.
“Kita berharap pameran ini dapat menjadi pengingat, pembelajaran dan inspirasi bagi masyarakat agar lebih mengenal agama dan meneladani Rasulullah SAW dan sahabat,” ucapnya.
Guru Khalil juga berpesan agar masyarakat Kabupaten Banjar manfaatkan momentun ini denga baik dan terlibat aktif untuk menjaga keamanan artefak Rasulullah SAW dan sahabat demi kenyamanan bersama.
Untuk bisa melihat-lihat peninggalan Rasulullah SAW dan para Sahabat ini, pengunjung harus membeli tiket 35 ribu rupiah untuk dewasa dan 20 ribu rupiah untuk anak berumur 7-15 tahun.
Sementara untuk bayi dan balita tidak dikenakan tarif untuk memasuki pameran yang buka mulai jam 10 pagi hingga jam 10 malam ini.
Pengunjung dapat menyaksikan secara langsung beberapa peninggalan Rasulullah SAW, mulai dari Sorban, sendal, bekas telapak kaki, darah bekam hingga kain penutup makan Rasulullah.
Untuk peninggalan para Sahabat, terdapat pedang Khalid Bin Walid, sang pedang Allah yang selalu terhunus dan beberapa peninggalan lain seperti kain kiswah penutup pintu Ka’bah, batu meteorid bekas dinding Ka’bah dan sebagainya.
Akan tetapi pengunjung yang membeli tiket untuk masuk ke pameran berkesempatan untuk mendapatkan paket umroh untuk 5 orang dewasa yang beruntung dan 200 Al-Quran Digital untuk pengunjung anak-anak.