TERAS7.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu menargetkan penurunan angka stunting hingga 14 % untuk tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga saat menghadiri sosialisasi penguatan kelembagaan dan peran kader Posyandu balita dalam pencegahan stunting di gedung serba guna, rumah dinas Bupati Labuhanbatu, Kamis (23/11/2023).
Menurut Erik, target tersebut dinilai penting untuk menciptakan generasi emas di tahun 2045, khususnya di Kabupaten Labuhanbatu.
Ia juga menyampaikan, Pemkab Labuhanbatu sangat membutuhkan tangan dingin dan keikhlasan para kader Posyandu dalam menekan penurunan angka stunting di Kabupaten Labuhanbatu.
“Saya atas nama pribadi dan Pemkab mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian kader-kader Posyandu yang sudah sangat membantu Pemkab untuk menurunkan angka stunting,” ucapnya.
Kemudian, untuk meningkatkan kinerja para kader Posyandu yang ada di kelurahan/desa agar lebih maksimal, ia berjanji akan menaikan gaji para kader Posyandu di tahun 2024 nanti.
“Insyaallah, tahun depan gaji ibu-ibu para kader Posyandu akan kita naikkan,” tegasnya.
Terakhir, ia berharap, agar penurunan angka stunting di Kabupaten Labuhanbatu dapat benar-benar maksimal.
“Jadikan pekerjaan yang kurang optimis menjadi optimis, demi mencerdaskan generasi muda di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Labuhanbatu Abdi Jaya Pohan menyampaikan, kegiatan hari ini dihadiri oleh kader Posyandu dari 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Rantau Utara, Rantau Selatan, Bilah Barat, dan Panai Hulu, dengan jumlah kurang lebih 1.085 orang kader Posyandu.
“Sedangkan untuk Kecamatan Panai Hilir dan Panai Tengah nanti akan kita laksanakan bersamaan dengan program Bupati Sapa Desa,” katanya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Labuhanbatu yang juga sebagai Pembina Posyandu Kabupaten Labuhanbatu Maya Hasmita menyampaikan, kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat gerakan PKK semakin kompleks dan sulit dilakukan apabila tidak secara bersama-sama dengan pemerintah dan juga lembaga-lembaga yang ada di desa.
“Dalam pencegahan stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) harus diturunkan sampai 14% di tahun 2024 secara nasional,” jelasnya.
Kegiatan tersebut dirangkai dengan penyerahan berupa bingkisan kepada 4 orang kader Posyandu yang telah mengabdikan dirinya selama 20 tahun.