TERAS7.COM – Pandemi Covid-19 yang terjadi di berbagai belahan dunia tak hanya menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat dunia, namun juba berimbas pada masalah kemanusian.
Di Indonesia, pandemi asal Negri Tirai Bambu ini menjadi masalah bagi bangsa, tak terkecuali masyarakat banjarbaru yang saat ini juga tengah menghadapi permasalahan serupa.
Beberapa elemen mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus Kota Banjarbaru diantaranya adalah GMNI, HMI, PMII, IMM, KAMMI, dan KMHDI berupaya untuk terlibat dalam penanganan permasalahan pandemi Covid-19 bersama dengan Pemerintah Kota Banjarbaru dalam hal pencegahan serta penanganan.
Hal ini diungkapkan Perwakilan Kelompok Cipayung Plus Kota Banjarbaru sekaligus Ketua PC PMII Banjarbaru, Syafiq melalui percakapan via Whatsapp pada Rabu (15/4).
“Pada tanggal 10 April 2020 Pimpinan Cipayung Plus Kota Banjarbaru yang terdiri atas Ketua DPC GMNI Kota Banjarbaru Husein Nafarin, Ketua PC HMI Banjarbaru Muhammad Maldini, Ketua PC PMII Kota Banjarbaru Syafiq, Ketua PC IMM Kota Banjarbaru M. Fadli Ridhani, Ketua PD KAMMI Daerah Banjarbaru Yogik Irawan dan Ketua PC KMHDI Kota Banjarbaru Aditya Yoga telah melakukan rapat terbatas (teleconference) melalui media daring online dalam rangka membahas langkah-langkah yang di rasa tepat dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Kota Banjarbaru,” ujarnya.
Berdasarkan informasi mengenai angka Covid-19 yang dirilis oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tertanggal 11 April 2020 Pukul 16.00 WITA menunjukkan bahwa Kota Banjarbaru memiliki ODP (Orang Dalam Pemantauan) berjumlah 222 orang, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) berjumlah 1 orang, serta yang terkonfirmasi (Positif) berjumlah 1 orang.
“Dengan angka ODP yang relatif tinggi dan sudah adanya orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Banjarbaru dinilai sangat berdampak pada aktivitas keseharian masyarakat dalam kegiatan sosial hingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari (perekonomian),” kata Syafiq.
Adapun masyarakat kelas menengah ke bawah lanjut pemuda lulusan Ilmu Komunikasi Uniska Banjarmasin ini merupakan kelompok yang paling rentan terdampak pandemi Covid-19.
“Dikarenakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, mereka yang bekerja di sektor informal seperti pedagang kaki lima, pekerja lepas harian, buruh serabutan, tukang ojek, dan sejenisnya diharuskan untuk bekerja setiap hari dan tidak bisa melakukan pembatasan sosial (social distancing) maupun jarak fisik (physical distance). Mengacu pada informasi diatas maka kami Cipayung Plus Kota Banjarbaru merumuskan serta merekomendasikan beberapa hal yang kami rasa perlu untuk dilakukan,” terangnya.
Diantaranya meminta agar Pemerintah Kota Banjarbaru melakukan koordinasi yang tersistematis kepada seluruh relawan Covid-19 Kota Banjarbaru yang di dalamnya terdapat Pegiat sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Masyarakat, Organisasi Kepemudaan, Mahasiswa, dan lain sebagainya agar bisa memaksimalkan upaya yang dilakukan seperti bantuan sehingga tidak terjadinya tumpang tindih bantuan.
“Hal ini dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota dengan di dukungnya data masyarakat yang memerlukan bantuan yang disalurkan berdasarkan alamat tempat tinggal (by address),” katanya.
Jika dalam kurun waktu satu hingga dua minggu terjadi peningkatan angka Pasien Dalam pengawasan (PDP) hingga meningkatnya angka yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Banjarbaru yang mengharuskan Pemerintah Kota Banjarbaru untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau semacamnya, maka Kelompok Cipayung Plus Banjarbaru mendorong Pemerintah Kota banjarbaru agar cepat dan tanggap dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar atau pokok kepada masyarakat.
“Misalnya kebutuhan sembako dan jaminan kesehatan agar masyarakat dapat tertib dalam melaksanakan kebijakan PSBB atau semacamnya tersebut. Selain itu kami mendorong Pemerintah Kota Banjarbaru agar mendirikan posko setiap kecamatan hingga kelurahan guna efektifitas penyaluran atau distibusi pemenuhan bantuan kebutuhan pokok kepada masyarakat hingga penanggulangan cepat dan tanggap,” tambahnya.
Dengan disampaikannya aspirasi ini, Kelompok Cipayung Plus Banjarbaru berharap agar segenap elemen masyarakat Kota Banjarbaru selalu mengedepankan asas gotong royong dalam hal apapun terkhusus dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.