TERAS7.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Kabupaten Banjar telah memberikan dampak, baik di bidang kesehatan, sosial hingga ekonomi.
Salah satunya adalah menurunnya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target murni PAD sebesar 190 miliar rupiah lebih menjadi diturunkan menjadi 173 miliar rupiah lebih.
Akan tetapi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Banjar, HM. Farid Soufian optimis mencapai target hingga akhir tahun ini, bahkan sudah teralisasi hingga 59,6 persen atau sebesar 103 miliar rupiah hingga Juni ini.
“Walaupun ada penurunan target dan pembebasan beberapa pajak beberapa bulan ini, tapi kami tetap optimis untuk mencapai target tersebut,” ucapnya.
Farid Soufian melanjutkan untuk Pajak Daerah hingga Juni ini sudah mencapai 62.08% atau sebesar 32,1 miliar rupiah lebih dari target 51,7 miliar rupiah, yang juga sudah turun dari target murni yang sebesar 66,5 miliar rupiah.
“Selain itu, Retribusi Daerah juga sudah mencapai 58 persen lebih, sudah ada 2 miliar rupiah lebih dari target yang juga diturunkan dari 6 miliar rupiah menjadi 4 miliar rupiah lebih,” tuturnya.
Kepala Bapenda ini menjelaskan, PAD yang hingga kini belum mencapai angka 50 persen adalah bagi hasil laba perusahaan daerah, yang mana pencapaian di sektor tersebut hingga Juni 2020 masih di angka 40 persen.
“Bagi hasil laba perusahaan daerah dengan Pemkab Banjar itu target murninya 7 miliar lebih dan itu tetap full 100 persen. Namun realisasi hingga saat ini baru mencapai 2,8 miliar,” ungkapnya.
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banjar bersumber dari lain-lain PAD yang sah juga tidak mengalami target penurunan di masa pandemi Covid-19, pencapaian di sektor tersebut seperti Jasa Giro dan Denda Pajak Retribusi juga telah mencapai 50 persen lebih.
“Sudah terealisasi 59,73 persen yakni 65,9 miliar lebih, dari target 110.4 miliar rupiah,” jelas Farid Soufian.