TERAS7.COM – Penyelenggaraan Haul Guru Sekumpul ke 14 yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-10 maret 2019 membuat Pemerintah Kabupaten Banjar mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut jamaah yang akan datang.
Salah satu yang mempersiapkan diri adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar untuk menangani sampah yang menumpuk setelah pelaksanaan Haul Guru Sekumpul.
Kepala DLH Boyke Tristianto saat ditemui di RTH Ratu Zalecha pada kamis siang (17/1) menjelaskan bahwa pihaknya telah mengikuti 2 kali rapat dengan Panitia Haul Sekumpul dan siap bekerjasama dengan semua pihak untuk mensukseskan penyelenggaraan Haul Sekumpul.
“Perlu kita ketahui volume sampah kota Martapura perhari sekitar 100 sampai 150 ton sampah. Sedangkan kami menghitung sampah jamaah Haul Sekumpul tahun lalu ada sekitar 100 ton. Karena itu sampah yang kami tangani volumenya 2 kali dari timbunan sampah yang biasa kita tangani setiap harinya,” ungkap Boyke.
Boyke mengatakan tidak bisa menyelesaikan sampah tersebut dalam waktu sekejap karena keterbatasan armada yang di miliki DLH Kabupaten Banjar.
“Karena sampah selama jamaah Sekumpul sama dgn sampah kota Martapura selama sehari jadi tidak bisa cepat sekejap dibersihkan. Tapi kami tetap punya ikhtiar dan menjalankan rencana untuk menangani masalah ini,” ujarnya.
Boyke menambahkan agar jamaah yang akan hadir dalam Haul Guru Sekumpul ini agar dapat meniru pengalaman dari beberapa peristiwa besar seperti peserta 212 yang memungut sampah setelah pelaksanaan kegiatan 212.
“Makanya kami mengharapkan kesadaran jamaah sendiri untuk memungut sampah. Kita harus belajar dari peristiwa yang melibatkan massa dalam jumlah besar seperti aksi 212. Jadi kami mengharap partisipasi dan inisiatif masyarakat dan jamaah untuk membantu pemerintah dalam memungut sampah agar tidak berhamburan dan mudah dibersihkan dengan cepat,” kata Kepala DLH ini.
Pada tahun lalu pun, ujar Boyke, DLH Kabupaten Banjar sudah menyebar kantong plastik untuk membantu jamaah mengumpulkan sampah, akan tetapi pelaksanaannya belum maksimal.
“Tahun lalu kantong plastik sudah bagikan tempat tertentu, tapi kami tidak bisa mengontrol karena kami tidak bisa masuk ke semua area yang dimasuki jamaah, karena itu kami mengharap inisiatif aktif dari jamaah sendiri,” harap Boyke.