TERAS7.COM – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diberbagai jenjang sekolah hingga saat ini masih urung dilakukan, hal tersebut lantaran pandemi Covid-19 yang melanda sampai saat ini belum kunjung usai.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Yusuf Effendi mengatakan bahwa ada empat faktor yang menyebabkan PTM masih urung dilakukan.
Ia menjelaskan yang pertama yakni akibat tingginya angka terkonfirmasi positif di Kalimantan Selatan yang disampaikan Satgas Covid-19 ke publik.
“Di Kalsel angka positif masih diatas 100 orang perhari, sehingga rawan jika dilakukan PTM” ujarnya. Jum’at (19/02).
Yang kedua yakni, adanya arahan Pemerintah Provinsi Kalimantan terkait pembagian waktu kerja, antara Work From Home (WFH) dan bekerja langsung di sekolah, kendati dilakukan hal tersebut, ia menyatakan bahwa masih banyak guru yang terkonfirmasi positif.
“Saat ini guru 50 persen WFH, 50 persen lagi di sekolah, meski begitu masih banyak ternyata yang terpapar, seperti di SMA 3 Banjarbaru, SMA 1 Banjarbaru, dan SMA 4 Banjarbaru, tidak bisa dibayangkan jika peserta didik kita perbolehkan belajar di Sekolah,” ucapnya.
Ketiga, karena wilayah Kalsel saat ini masih didominasi zona rawan, yaitu zona merah dan zona orange, dan minimal jika ingin melakukan PTM, ia menyebutkan harus zona hijau atau kuning, jika tidak maka dilarang melakukan PTM.
Kemudian, keempat ialah adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan saat ini diberlakukan PPMK skala mikro, yang mana otomatis PTM tidak bisa dilakukan.
Sementara itu, Rendi siswa yang saat ini merasakan Pembelajaran secara daring, menyatakan bahwa hal ini sangatlah aman di masa pandemi seperti ini, namun ia mengaku rindu dengan masa-masa belajar di sekolah
“Kalau daring, kita meminimalisir penularan Covid-19, tapi saya juga rindu dengan lingkungan sekolah, ketemu sama teman dan belajar bareng juga,” tandasnya.