TERAS7.COM – Karang intan merupakan salah satu penghasil durian terbesar di Kalimantan Selatan, tetapi dalam 3 tahun ini, para petani durian tidak pernah merasakan panen.
Alhasil, durian yang beredar di Kabupaten Banjar saat ini, didominasi dari daerah lain, seperti Kalimantan Tengah dan Sulawesi.
Keterangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjar, Warhamni mengatakan penyebab selama 3 tahun tidak berbuahnya durian karna cuaca yang menjadi kendala.
“Kita liat Kalteng curah hujan terlalu tinggi, sehingga pohon durian tersebut tidak berbuah sampai saat ini,” jelasnya, Kamis (12/1/2023).
Ia menambahkan bagaimana Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam menanggulanginya, diandaikan hujan ini terus menerus.
Saat teras7.com melakukan wawancara dengan penjual buah durian yang berjualan di jalan tanjung rema, Sarbaini mengatakan, durian yang dijualnya diambil dari Tanjung, Kabupaten Tabalong.
“Biasanya kebanyakan hujan bunga dari pohon durian tersebut tidak jadi dan akan rontok,” jelasnya.
Pohon tersebut menyesuaikan iklim, sehingga apa bila cuaca panas dalam tiga bulan sampai empat bulan akan berbuah.
“Harga dari karang intan dalam satu buah sekitar lima puluh ribu, sedangkan yang di ambil dari tanjung kurang lebih tiga puluh ribu,” terangnya.
Dari segi rasa lebih nikmat dari karang intan, dikarenakan buah matang di pohon, sehingga jatuh dengan sendirinya.