TERAS7.COM – Iwak Karing atau Ikan Kering merupakan salah satu lauk yang cukup digemari oleh masyarakat Banjar dan menjadi favorit.
Salah satu sentral Ikan Kering di Kabupaten Banjar berada di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat.
Berbeda dengan Ikan Kering yang biasanya adalah ikan laut, namun di Desa Sungai Batang bahan Ikan Kering ini adalah ikan tawar.
Desa Sungai Batang sendiri mayoritas warganya bekerja sebagai petani, sehingga ikan tawar ini bisa dengan mudah dicari di lahan persawahan, rawa-rawa dan sungai di sekitar desa ini.
Salah satu penjual Ikan Kering, Pani (33) pada Jumat (30/10) mengungkapkan ada beberapa ikan tawar yang kerap kali digunakan sebagai bahan baku Ikan Kering khas Banjar ini.
“Diantaranya ikan Sepat, Sepat Siam, Haruan (Gabus), Papuyu (Betok), dan Saluang. Ikan tersebut dibersihkan dulu sisiknya, baru dibuang isi perutnya,” jelasnya.
Setelah dibersihkan, kemudian ikan tadi dibersihkan lagi dengan air, baru diberi garam dan dijemur dibawah panas matahari sampai kering.
“Tapi bila tak sempat misalnya terlalu sore, biasanya kami simpan. Besoknya baru kita rendam lalu bilas dulu selama beberapa kali, baru diberi garam dan dijemur. Biasanya 2 hari dijemur untuk mendapatkan Ikan Kering yang bagus,” kata Pani.
Bahan ikan tawar sendiri lanjutnya didapatkan dari warga lain yang mencari ikan, perhari bisa mengolah mulai dari 10 kg ikan hingga 50 kg ikan setiap harinya.
“Setiap hari kalau ada ikan biasanya langsung kita buat jadi Ikan Kering. Dari 50 kg ikan basah, biasanya saat menjadi ikan kering menjadi 20 kg saja. Kalau ikan haruan, bisa sampai 30-40 kg. Biasanya habis terjual dalam sehari kalau ada yang memborong untuk dijual ke daerah lain,” ujarnya.
Ikan Kering yang dijual di depan rumahnya yang berada di Jalan Martapura Lama ini biasanya dijual dengan harga 35-40 ribu rupiah per kg.
“Kalau harga ikan sedang murah sekali, biasanya sekitar 25 ribu rupiah per kg, kalau harga ikan mahal biasanya sampai 40 ribu. Kalau ada yang membeli dari kita dan menjual ke daerah lain, biasanya harganya naik sampai 60 ribu per kg,” terang Pani.
Namun pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Banjar membuat penjualan Ikan Kering yang dirintis Pani sejak 2013 lalu ini mengalami penurunan penjualan.
“Sebelum saya ikut jualan Ikan Kering sendiri sudah ramai dan sejak 2015 cukup banyak yang juga ikut berjualan. Tapi sejak ada Corona, penjualan cukup turun sampai setengah dari penjualan sebelumnya,” ungkapnya.
Padahal Desa Sungai Batang termasuk daerah wisata religi, dimana ada Mesjid Jami Syekh Abdul Hamid dan makam Datu Syekh Abdul Hamid Abulung, juga menjadi jalan alternatif dari Banjarmasin menuju Martapura.
Bantuan pemerintah untuk mereka sendiri masih nihil untuk saat ini, hanya pernah ada bantuan berupa alat jemur, wadah ikan dan lain-lain yang didapatkan bertahun-tahun lalu.
“Kalau bantuan pelatihan sempat ada, tapi untuk pembuat Ikan Kering yang lain. Mereka sempat mengikuti pelatihan untuk mengolah Ikan Kering menjadi ikan sepat balado, tapi untuk saya sendiri belum pernah,” sebutnya.
Pani berharap pemerintah memberikan bantuan berupa alat karena banyak sudah yang tidak layak pakai.
“Kita berharap bantuan misalnya alat jemur supaya bisa lebih banyak, juga boks es supaya kita bisa menyimpan ikan yang belum sempat dijemur agar awet,” harapnya.
Sementara itu penjual Ikan Kering yang lain, yakni Nurjannah (52) salah satu warga Desa Sungai Batang juga mengungkapkan ikan yang dijualnya ini buatannya sendiri secara tradisional.
“Untuk ikannya biasanya kita mencari sendiri atau membeli dari orang lain,” sebutnya.
Nurjannah pun mengungkapkan sebelum pandemi, ikan kering buatannya sering cepat habis diserbu oleh pengguna jalan dan penziarah yang singgah untuk membeli.
Namun sejak pandemi Covid-19 melanda, penjualan ikan kering buatannya juga menurun.
Bantuan dari Pemerintah pun hingga saat ini belum ada, kecuali tempat menjemur ikan dari Dinas Perikanan.
“Belum ada bantuan modal dan perhatian dari pemerintah, kalaupun ada bantuan pun masih berupa hutang, makanya tidak kami ambil karena kami tidak berani berhutang,” tutupnya.