TERAS7.COM – Usai berpesta Demokrasi, kini Hulu Sungai Tengah dituntut Tokoh Daerah HST segera mencari bakal calon bupati dengan syarat harus benar-benar bersih.
Memang tak seheboh pada saat Pesta Demokrasi April lalu, namun proses penjaringan dari pencalonan Wakil Bupati HST nyaris tak terendus oleh khalayak, hal ini sangat dikhawatirkan oleh beberapa tokoh masyarakat HST, proses tersebut menjadi tak transparan.
Seperti yang diungkapkan oleh Penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat, M.Saleh, ia mengungkapkan untuk mengisi kekosongan posisi Wabup harus selektif, lantaran proses untuk mengisi kekosongan Wabup HST hanya dilakukan oleh 3 Partai pengusung yakni Gerindra, PBB dan PKS.
“Karena proses untuk mengisi kekosongan Wakil Bupati ini hanya dilakukan oleh Partai pengusung, kami menilai syarat kepentingan wajib transparan agar tidak mencederai perasaan masyarakat HST, ” ujar Saleh kepada TERAS7.COM, Minggu (19/5).
Penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat, M. Saleh
Saleh juga berharap meskipun proses penjaringan tersebut melalui Partai Pengusung, agar Calon Wabup merupakan figur yang bersih, alias tidak ada catatan masalah hukum, hal ini untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah Daerah.
“Tapi okelah, karena memang prosesnya melalui partai pengusung, cuma kami menitipkan harapan agar Calon Wakil Bupati adalah pigur yang bersih, apalagi dua (PBB dan PKS) dari tiga (Gerindra) partai pengusung adalah Partai Islam, kami mengharapkan muncul calon yang merupakan figur yang bersih, agar masyarakat kembali percaya dengan pemda,” harapnya.
“Hal lain yang tidak kalah penting adalah figur yang pas dan pantas mendampingi Bupati, selain bersih adalah cukup pengalaman, bukan coba-coba, karena banyak tugas dan program yang mesti dituntaskan,” tambahnya.
Pengamat politik FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Dr Taufik Arbain pun berharap ajang pemilihan wakil bupati bisa menjadi momentum bagi anak muda HST yang punya reputasi, jaringan dan bukti komitmen berpihak pada kepentingan publik.
“Sebab HST merupakan daerah yang potensial dan menjanjikan baik aspek sumber daya alam (SDA) maupun sosial budaya. Maka dari itu diperlukan pendamping bupati adalah orang yang memiliki visi dan menjaga masa depan HST dan menjawab isu-isu publik,” papar Doktor jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.