TERAS7.COM – Dugaan Pencurian dengan kekerasan (Curas) menggunakan senjata tajam (sajam) dan menggasak dua buah handphone sempat meresahkan warga Martapura.
Kejadian ini menimpa santri pondok pesantren Darussalam Martapura yang tinggal di Asrama Bukhari I Antasan Senor, Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Saat dikonfirmasi kepada teman satu kamar korban pencurian, Idris mengisahkan kejadian tersebut terjadi sekitar jam 03.00 Wita pada Minggu (12/1) yang lalu.
Saat itu dirinya bersama korban sedang berada dikamar dan pintu sedikit dalam keadaan terbuka, tiba-tiba ada seorang pria yang membuka pintu kamar mereka.
“Awalnya pelaku menanyakan nama seseorang kepada korban yang bernama Maulidinnor yang saat itu lagi main game dekat dengan pintu kamar, tetapi korban tidak tau dengan orang yang dimaksud oleh pelaku,” ujarnya
Idris melanjutkan karena Maulidinnor mengatakan tidak kenal dengan nama yang disebutkan oleh pelaku, akhirnya pelaku masuk sambil mencabut belati yang sudah dibawa oleh pelaku dan mengancam korban, lalu pelaku meminta handphone korban.
“Pelaku juga mengambil handphone yang ada di kamar korban yang sedang di cas. Setelah pelaku menggasak dua buah handphone dan pelaku keluar dari kamar, kami baru bisa teriak maling karena terlepas dari ancaman. Namun karena kondisinya sedang sepi. Jadi gak ada yang dengar. Tapi kita sudah melaporkan ke pihak berwajib,” ungkapannya.
Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo melalui Kasat Reskrim, M. Rizky Fernandez mengatakan, Pelaku sudah berhasil diamankan oleh aparat pada hari Rabu (15/01) pukul 20.00 Wita.
“Saat ini dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku ini sudah beberapa kali melakukan aksinya di wilayah martapura, selain mengamankan pelaku, juga kami sita barang bukti beberapa handphone, dan sebilah pisau sebagai barang bukti pengancaman dan pelaku dijerat dengan pasal 365 dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara,” ungkapnya
Pelaku yang berinisial MH beralamat di Kecamatan Martapura timur ini kata Kasat Reskrim berprofesi sebagai pa ogah dan tukang gali sumur.
“Cuman saat ini sedang sepi dan tidak ada kerjaan lain, karena itu pelaku melakukan perbuatan tersebut,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, Satreskrim Polres Banjar akan meningkatkan resesi dan bagi ploting anggota para daerah yang dianggap rawan.