TERAS7.COM – Martapura Kabupaten Banjar memiliki julukan sebagai Kota Serambi Mekkah, dimana Martapura dengan nuansa religi telah banyak melahirkakan para guru-guru agama, ulama, ambia dan kyai.
Semua itu tidak terlepas dari peran pondok pesantren yang mendidik mencetak para santri hingga menjadi ustadz dan tuan guru hingga tanah banjar menjadi dikenal di seluruh penjuru dunia.
Keindahan dan kekaguman Martapura bisa dilihat dari aktifitas jiarah yang setiap harinya selalu kedatangan rombongan jemaah dari berbagai daerah.
Ada banyak makam para ulama ambia dan Wali Allah yang menjadi tempat yang ditujuan orang-orang, dinataranya makam Datuk Kelampaian Syeh Muhammad Arsyad Al-banjari, Makam Guru Sekumpul KH Zaini Abdul Ghani, Makam Datuk Abulung Syeh Abdul Hamid Abulung, Makam Sultan Adam Al-Watsiq Billah dan masih banyak lagi.
Sebanyak 35 Pondok pesantren yang berdiri, Kabupaten Banjar juga mendapat julukan sebagai Kota Santri kotanya para ulama.
Peringatan Hari Santri Kabupaten Banjar 2018 yang bertempat di Lapangan Terbuka Hijau (RTH) Alun-alun Ratu Zalecha oleh Pemerintah Kabupaten Banjar, pada Senin (22/10).
Bupati Banjar KH Khalilurrahman menyampaikan, peringatan hari santri nasional kabupaten banjar merupakan kegiatan yang selalu digelar setiap tahunnya, melibatkan ribuan peran santri dari seluruh pondok pesantren yang berdiri di Kabupaten Banjar.
Bupati yang akrab disapa Guru Khalil mengatakan, hari santri juga merupakan peringatan atas peran kyai dan santri yang memiliki andil besar dalam sejarah kemerdekaan indonesia, dimana ratusan para kyai dan santri telah gugur bertumpah darah melawan kolonial penjajah.
“Peringatan hari santri ini juga kita maknai sebagai hari perjuangan, selain para santri berjuang menuntut ilmu mereka juga berjuang untuk menjadi garda terdepan menjaga perdamaian dan kerukunan umat di Indonesia,” ujarnya.
Mantan Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Guru Kholil juga mengharapkan, di hari santri yang mengusung tema ‘Bersama Santri Damailah Negeri’, kepada para santri untuk menjadi generasi yang aktif mengisi kemerdekaan Indonesia.
“Para santri juga harus menjadi pelopor, pionir generasi yang siap mengisisi kemerdekaan Indonesia, bersaing disemua lini, inovasi membangun ekonomoi, berperan dalam politik dan memajukan kualitas pendidikan bangsa,” pungkasnya.
Peringatan hari santri juga diwarnai berbagai kegiatan dan lomba religi seperti pameran pondok pesantren yang diikuti sebanyak 22 ponpes se Kabupaten Banjar, Lomba MTQ, Kaligrafi, Syair maulid, pidato bahasa arab, Kirab santri, Qiratul Qutub, seminar pondok pesantren, bakti sosial dan khataman Qur’an.
Hari santri Nasional Kabupaten Banjar dihadiri oleh Bupati Banjar KH Khalilurrahman, Sekrtaris Daerah Kabupaten Banjar H Nasrun Syah, Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete, Kejari Kabupaten Banjar Muji Martopo, serta jararan SKPD pemerintah Kabupaten Banjar serta Pimpinan Pondok Pesantren se Kabupaten Banjar.