TERAS7.COM – Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina berencana memecahkan mitos dan sekaligus membuat sejarah baru.
Sebagaimana kita ketahui, Walikota Banjarmasin sebelumnya tidak pernah menjabat lebih dari satu periode. Mulai dari Sofyan Arpan, Yudhi Wahyuni, Alwi Sahlan, hingga Muhidin.
“Saya mengalir aja, dan mudahan mudahan setelah mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk maju kembali di periode kedua mitos Kepala Daerah Banjarmasin terpecahkan,” ujar Ibnu Sina, Kamis (27/6).
Upaya mengukir sejarah baru itu diperlihatkan Ibnu hanya dengan kinerja pembangunan ibu kota Provinsi Kalsel selama tiga tahun terakhir bersama Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hermansyah.
Sebab pada tahun ketiga hasil pembangunan infrastruktur dan perputaran ekonomi, lanjut Ibnu sudah mulai dirasakan warga kota Banjarmasin.
“Mungkin ada yang protes atas kepempimpinan kita, namun kita tunjukkan saja hasil kinerja selama tiga tahun,” bebernya.
Tak hanya menunjukkan kinerja, Ibnu juga akan memperlihatkan dirinya dekat dengan warga sebagai mana ciri pemimpin yang diwajibkan menampung inspirasi mereka dan mengaplikasikannya.
“Karena rakyat yang memilih nanti, kalau warga suka, mereka minta kembali untuk memimpin mereka. Jika mereka tidak suka, maka warga akan sangat kecam menghukum kita,” tegasnya.
Sementara itu, ia juga mengakui bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang membaca peta berpolitikan Kota Banjarmasin supaya kembali mengusung kader ke Pilwali 2019.
Makanya partai pengusung Ibnu itu lagi menjajaki silaturahmi dan komunikasi dengan partai yang juga berpotensi dengan PKS.
Hal itu mengingat, ucap Ibnu karena tahapan Pilkada 2020 telah resmi dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Sudah sewajarnya partai politik berkomunikasi dengan partai yang memiliki kursi pada Pemilu 2019 lalu,” tutupnya.
Secara umum, lanjutnya bahwa PKS telah berkoordinasi dengan Partai Gerinda yang dipimpin H Yamin di Banjarmasin.
Namun tak menutup kemungkinan setiap rencana itu berubah, sebab dalam dunia politik itu segala sesuatu bisa terjadi, bahkan dua jam sebelum pendaftaran juga bisa terjadi.