TERAS7.COM – Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terjadi beberapa waktu belakangan ini di berbagai daerah di Kalimantan Selatan sendiri cukup memprihatinkan.
Salah satu daerah yang tidak luput dari DBD adalah Kabupaten Banjar yang bertetangga langsung dengan daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa DBD, yaitu Kota Banjarbaru yang 3 orang warganya meninggal dunia akibat DBD hingga februari 2019.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, Ikhwansyah saat di konfirmasi di ruang kerjanya pada kamis siang (7/2) menjelaskan bahwa status DBD di Kabupaten Banjar masih dibilang tidak darurat.
“Akan tetapi ada peningkatan kasus DBD di Kabupaten Banjar, pada 2 bulan di awal tahun 2019 saja sudah ada 108 kasus, padahal selama tahun 2018 dari januari sampai desember totalnya ada 305 kasus DBD,” ujarnya.
Ikhwansyah menjelaskan kenaikan kasus DBD di awal tahun 2019 ini termasuk tertinggi dalam 5 tahun belakangan ini, karena baru 2 bulan di awal tahun 2019 saja kasus DBD yang terjadi sudah mencapai sepertiga kasus DBD selama pada tahun 2018.
“Walau terjadi peningkatan jumlah DBD dan ada KLB di Kabupaten Kota tetangga kita, Alhamdulillah tidak ada kasus meninggal dunia akibat DBD di Kabupaten Banjar dan kami berharap jangan sampai ada,” harapnya.
Ia pun menyarankan agar masyarakat cepat tanggap apabila ada keluarganya yang mengalami demam tinggi, karena bisa jadi terkena wabah DBD.
“Kalau terjadi demam, kami harapkan masyarakat cepat berobat dengan membawa keluarganya ke Puskesmas agar cepat sembuh. Jangan sampai kondisinya payah baru di bawa, karena pengobatan DBD di Puskesmas gratis, jangan sampai ada lagi alasan tidak berobat karena tidak ada uang,” tegasnya.