TERAS7.COM – 74 tahun yang lalu, yakni pada tanggal 1 Juni 1945 disebut sebagai hari lahirnya Pancasila. Di mana pada waktu itu, Ir. Sukarno menyebutkan atau memperkenalkan kelima buah sila yang berdasarkan petunjuk seorang teman ahli bahasa, ia namakan Pancasila. 5 sila tersebut terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selama berpuluh-puluh tahun menjadi ideologi bangsa Indonesia, hingga saat ini, Pancasila telah dimaknai oleh beragam elemen, baik dari kepala daerah hingga pelajar. Di antara ragam makna tersebut bisa dibaca di bawah ini:
H. Nadjmi Adhani, Walikota Banjarbaru.
Sebagaimana yang diungkapkannya ketika menjadi inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Dr Murjani, Jum’at kemarin (31/5), Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan “Bhinneka Tunggal Ika”. Sebagai negara bangsa yang beragam yang ada secara alami dan kultural, harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun “tamansari kebudayaan” yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat.
“Indonesia untuk kita semua dan Pancasila adalah rumah kita semua, untuk itu diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerjasama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada,” katanya.
Vina, Siswi kelas XI Jurusan IPS SMAN 1 Martapura.
Menurutnya, dengan adanya hari lahirnya Pancasila yang setiap tahun dirayakan, sedikit banyaknya dapat berpengaruh kepada masyarakat. Di mana masyarakat dapat mengingat lagi proses perumusan Pancasila yang tidak mudah dan sebagai bentuk menghargainya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut diamalkannya semaksimal mungkin.
“Cara ulun (Saya) memaknai Pancasila ini, ulun (Saya)jadikan acuan dasar untuk bersikap, sejalan dengan tujuan utama Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa dan sumber dari segala sumber hukum,” ungkapnya.
Ahmad Fajriannor, Mahasiswa semester 4 Jurusan PAI Fak. Tarbiyah IAI Darussalam Martapura.
Setiap tanggal 1 Juni, kata Fajri, kita mengenang proses lahirnya ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada tanggal tersebut mengingatkan betapa pentingnya Pancasila yang merupakan ideologi yang paling tepat untuk mempertahankan dan mempersatukan negara Indoensia.
“Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga dapat dijadikan landasan moral bagi orang Indonesia, karena di dalamnya terkandung tentang nilai-nilai luhur seperti ketaaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, persatuan, toleransi dan sebagainya,” kata Fajri.
Almuna, S.Pd, Guru SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin.
Sebagai seorang guru yang mengajar di Sekolah Dasar, Almuna menerangkan sebagaimana yang diterapkan dalam Kurikulum 2013, bahwasanya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah diajarkan sejak dini kepada anak-anak sekolah dasar berdasarkan tingkatannya masing-masing. Ia mencontohkan, misalnya perwujudan dari sila ke 3 dari Pancasila adalah menjauhi berbagai macam pertengkaran untuk menghindari perpecahan, memiliki sifat toleransi, dan tidak melakukan intimidasi terhadap sesama
“Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita tidak menyadari bahwa segala perbuatan yang kita lakukan tersebut mengandung nilai-nilai Pancasila seperti saling tolong menolong, tidak membully orang lain dan sebagainya,” kata Muna.