TERAS7.COM – Pada hari Sabtu (15/12), di Kalimantan Selatan khususnya di desa Mahang Baru, Kelurahan Pantai Hambawang Barat, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ada salah satu tradisi yang dilaksanakan saat sebelum acara pengantin berlangsung yakni tradisi ‘bamandi mandi’ pengantin.
Memasuki bulan Maulid tahun hijriah umat muslim, diyakini sebagai bulan baik untuk melangsungkan upacara pernikan, jadi tidak heran kalau bulan ini setiap harinya selalu ada pernikahan di semua daerah di Kalimantan Selatan.
Salah satu rangkaiannya ‘Bamandi mandi’ atau mandi pengantin yang biasanya digelar di halaman rumah, dengan 3 orang yang bertugas memandikan penganten.
“Tradisi ini digelar agar kedua pengantin dapat menjalani hidup dengan baik ke depannya,” jelas nenek Danah (70), salah satu yang bertugas memandikan penganten.
Sebelum mandi pengantin, Kedua pengantin dipakaikan kain kuning di kepala, kemudian mereka berjalan mengelilingi tempat pemandian sebanyak 3 kali, setelah itu baru duduk di kursi yang telah disediakan.
“Pengantin kemudian kami percikkan air, setelah itu baru dimandikan secara bergantian oleh pengiring lainnya yang bertugas memandikan pengantin,” jelas nenek Danah.
Air yang digunakan untuk mandi adalah air yang dicampurkan dengan mayang pinang dan kembang.
Setelah selesai seluruh rangkaian ‘bamandi mandi’, selanjutnya yang dilakukan adalah membaca doa selamat dengan suguhan nasi ketan.