TERAS7.COM – Banjir Bandang mengakibatkan 1 orang warga Desa Turpuk Limbong, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir bernama Manahan Naibaho, diduga hilang terseret arus sungai Sipadi pada tanggal 17 Desember 2022.
Peristiwa orang hanyut ini pun mendapat perhatian dari Kepala Kejaksaan (Kajari) Samosir.
Keluarga korban dan masyarakat setempat masih tetap berupaya mencari jejak korban hanyut tersebut.
Pencarian tersebut baru berhasil menemukan jaket korban sejauh kurang lebih 1 Km dari titik diketahui hilangnya korban hanyut tersebut.
Menurut pengakuan istri dan anak korban, jaket yang ditemukan tersebut adalah pakaian korban yang digunakan pada malam kejadian.
Penyerahan jaket milik korban hanyut tersebut diwarnai dengan isak tangis oleh keluarga korban yang tak mampu menahan musibah tersebut.
“BPBD Kabupaten Samosir dan tim Basarnas dari Pos Parapat hingga saat ini masih melakukan penyusuran sepanjang sungai Sipadi hingga hilir sungai menuju Danau Toba,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Samosir Sarimpol Simanihuruk, Selasa (20/12/2022).
Ia juga mengatakan, pencarian akan tetap dilaksanakan dan tetap berkoordinasi dengan tim Basarnas, warga setempat, pemerintah desa, personel Polsek Harian, dan kecamatan.
“Sungai Sipadi sepanjang kurang lebih 1 Km sudah ditelusuri, hasilnya belum ada perkembangan. Tim Basarnas saat ini masih melakukan investigasi dan pencarian,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir telah mempersiapkan 1 unit perahu lipat pelampung, jaring 2 set, dan dayung.
Koordinator Pos SAR Danau Toba Parapat, Hisar Turnip dalam kesempatan itu mengatakan, saat ini, masih menunggu kelengkapan alat pendeteksi posisi korban, termasuk senter dan tali untuk melakukan penyelaman ke Danau Toba.
Menurutnya, korban diduga terbawa arus hingga ke Danau Toba yang menjadi muara sungai Sipadi.
“Selanjutnya kami akan fokus ke muara sungai, metode guide line ditambah senter selam serta menambah personil mitra Basarnas. Semoga korban cepat ditemukan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Turpuk Limbong Viktor Sinaga mengatakan, telah melakukan usaha semaksimal mungkin dalam proses pencarian korban hanyut ini.
“Saya menduga, bahwa korban tertimbun pasir atau tanah yang digerus sungai. Untuk itu, saya dan warga sudah berupaya mengalihkan air ke ladang warga untuk mengurangi kubikasi air untuk memudahkan pencarian dijalur sungai. Kami berharap, agar keluarga korban tabah menunggu korban cepat ditemukan,” tutupnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada malam kejadian sekitar pukul 21.00 Wib, korban bersama istri dan anaknya hendak memindahkan ternak dari kandangnya yang berada disempadan sungai.
Kemudian, posisi korban pada saat itu, berdiri diatas batu besar yang dilalui arus sungai Sipadi sambil berpegangan pada kandang ternak tersebut.
Korban lalu meminta martil kepada sang anak untuk membongkar kandang ternak tersebut.
Saat anak korban mencari martil, korban tergelincir dari posisi berdirinya di atas batu tersebut.
Melihat kejadian tersebut, istri korban langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Mendegar teriakan tersebut, warga pun sontak bergerak menuju lokasi kejadian untuk berupaya mencari korban yang diketahui tergelincir ke sungai Sipadi.
Namun, hingga kini, korban hanyut belum juga ditemukan.