TERAS7.COM – Tak dapat dipungkiri, menjelang Idul Adha 1442 H sapi kurban memang selalu menjadi primadona. Bahkan di Banjarbaru, Kandang Sapi milik H. Safrin masih belum cukup memenuhi kebutuhan kurban tahun ini.
Sekitar 1000 ekor sapi di kandang milik H. Safrin belum bisa dalam memenuhi permintaan hewan kurban tahun ini yang memang diketahui lebih banyak dari tahun sebelumnya. Padahal notabenenya saat ini Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan masih dikepung oleh pandemi Covid-19.
Ribuan sapi tersebut diketahui didatangkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Dimana dari 1000 ekor, 600 ekor diantaranya di stok untuk pemotongan kurban di wilayah Kota Banjarbaru. Sedangkan sisanya, di distribusikan ke kabupaten lain seperti Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah hingga luar Kalimantan Selatan.
“Pembelinya ada yang datang dari Kalimantan Tengah, tapi kebanyakan dari sekitaran Hulu Sungai,” ujar Pengelola Kandang Sapi, Heru.
Heru mengatakan, di kadang tersebut jarang sekali sapi bisa menumpuk seperti ini. Dimana kalau hari-hari biasa, jika datang sapi langsung di tarik oleh pembeli yang notabenenya merupakan langganan tetap.
Harga satu ekor sapi ditempatnya bervariasi, dari 11 juta rupiah sampai 20 juta rupiah per ekor. Harga ditentukan berdasarkan ukuran sapi. Dimana sapi dengan ukuran kecil dihargai 11 – 12 juta per ekor, sedangkan ukuran besar dimulai dari 18 – 20 juta per ekor.
“Stoknya lebih 1000 ekor untuk memenuhi kebutuhan hari raya kurban, cukup tapi belum bisa memenuhi permintaan konsumen harian lainnya,” ungkap Heru.
Permintaan terbanyak untuk wilayah kota Banjarbaru tahun ini paparnya, ada di wilayah Kecamatan Cempaka, sekitar 300 ekor sapi di bawa kesana.
Selain untuk kebutuhan perayaan hari raya kurban, Heru pun kerap menjual daging sapi mentah sudah dipotong ke pasar Bauntung Kota Banjarbaru. Kecuali di hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
“Setahun penuh kita potong daging sapi juga disini untuk dijual ke pasar. Tapi setiap hari raya islam kita libur,” tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, permintaan hewan kurban untuk keperluan Hari Raya Idul Adha 1442 H, diprediksi akan mengalami peningkatan sebesar 10 persen.
“Pada tahun lalu kita memprediksi bahwa akan ada kenaikan permintaan hewan kurban sebesar 10 persen di tahun 2021 ini,” ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan, Suparmi melalui Kasi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, drh. Edi Santosa. Selasa (13/7/2021).
Pada tahun 2020, permintaan hewan kurban meliputi Sapi, Kambing dan Domba mencapai 12.512 ekor. Dimana, Kota Banjarmasin mejadi daerah terbanyak dalam melakukan pemotongan sapi saat Idul Adha tahun lalu, dengan angka 2.443 ekor.
“Jadi total diperkirakan permintaan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun 2021 akan naik menjadi 13.763 ekor,” ungkapnya.
Tingginya minat masyarakat dalam berkurban tahun ini menjadi indikator Disbunnak Kalsel dalam memprediksi kenaikan permintaan hewan kurban sebesar 10 persen tersebut.
Selain itu, indikator lainnya ialah, sebagai antisipasti pihaknya dalam mencegah terjadinya kekosongan stok hewan bagi masyarakat yang hendak melakukan kurban di Hari Raya Idul Adha 1442 H kali ini.