TERAS7.COM – H Zainuri (58), Penjaga Kubah Datuk H Abdussamad, di Marabahan, terluka di pelipis mata, akibat terkena bogem mentah oleh Kabag Humas Pemkab Batola Hery Sasmita.
Kejadian pemukulan tersebut menurut H Zainuri, terjadi pada Kamis (19/7/2018) sekitar pukul 08.30 wita di areal kubah Datuk H Abdussamad, jalan Veteran Marabahan.
Menurut H Zainuri, kejadian pemukulan bermula ketika Hery Sasmita masuk ke dalam areal kubah, yang di dalamnya juga ada makam almarhum HA Sulaiman HB, untuk melepas sepatu yang dikenakan, karena secara aturan bahkan sudah ada plang pemberitahuan didepan kubah, penziarah atau yang masuk kubah untuk melepas sandal atau sepatu.
Namun ungkap H Zainuri, Hery Sasmita menurutnya tidak terima, dan langsung marah, setelah itu terjadilah pemukulan ke dirinya.
Akibat bogem mentah yang dilayangkan Hery Sasmita tersebut, dirinya terang H Zainuri dibawa ke rumah sakit, karena dipelipis dekat matanya mengeluarkan darah.
Tidak terima dengan aksi pemukulan H Zainuri dan keluarga melaporkan Hery Sasmita ke Polres Batola, laporan yang bernomor LP/83/VII/2018/KALSEL/ Polres Batola tanggal 19 Juli 2018.
Kejaian tersebut akhirnya memantik kecaman dari masyarakat Marabahan, tidak sedikit yang mendatangi ke areal kubah untuk menyampaikan simpati dan dukungan kepada Zainuri.
Akibat kejadian tersebut, kecaman atas dugaan aksi ‘koboi’ oleh Hery Sasmita menuai kecaman, tidak hanya oleh masyarakat Marabahan, namun juga ke seluruh Kalimantan Selatan.
Bahkan, Zuriat Datu Kalampayan yang ada di Martapura, Fauzan Asniah sangat mengecam perbuatan Hery Sasmita, yang dinilai tidak semestinya dilakukan seseorang terpelajar dan pejabat di pemerintahan.
“Peristiwa ini tidak boleh terulang lagi, kami sangat menyesalkan, orang (pelaku pemukulan-red) tidak layak tinggal di Marabahan, karena Marabahan sangat mengecam perbuatan tersebut,” ucapnya.
Pihaknya, lanjut Fauzan, dari Ikatan Zuriat Syech Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan), sangat mengecam tindakan anarkis kepada salah satu zuriat Datu Kalampayan.
“Kami dari Ikatan Zuriat Syech Muhammad Arsyad Al Banjari sangat mengecam tindakan orang yang harusnya terpelajar, karena apa yang disampaikan Jainuri itu benar, contoh saja di Sekumpul Martapura, teguran melepas sepatu dan sandal itu hal wajar, kalau ditegur saja langsung memukul, orang itu tidak layak dibumi Kalimantan (Selatan-red), buminya para ulama,” tegas Fauzan.
Korban pemukulan dari Hery Sasmita sendiri selain sebagai petugas di Kubah Datuk H Abdussamad, juga diketahui merupakan zuriat dari Syech Muhammad Arsyad Al Banjari .
Silsilahnya seperti berikut :Zainuri Bin Tuhri Bin Muallim Basyiuni Bin Syekh Abu Tholhah Bin Assyekh Abdussomad Al Bakumpaiani Bin Mufti Jamaluddin Bin Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Sementara sampai berita ini diturunkan, Hery Sasmita belum bisa di konfirmasi, bahkan pesan yang dikirim via Whatsup sampai ini belum dibalas.