TERAS7.COM – Jadwal Kampanye Terbuka Pemilu 2019 yang akan dimulai pada tanggal 24 Maret hingga 13 April 2019 ini membutuhkan pengamanan ekstra agar bisa berjalan dengan lancar hingga pelaksanaan pencoblosan tanggal 17 April 2019.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, Polres Banjar melakukan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata Intan – 2019 untuk Persiapan Pengamanan Menghadapi Kampanye Terbuka dan Pemungutan Suara Pemilu 2019 pada Jumat pagi (22/3) di Halaman Mapolres Banjar, Martapura.
Apel Gabungan yang melibatkan ratusan orang dari berbagai unsur mulai Polri, TNI, Pemerintah, KPU, Bawaslu, dan Masyarakat ini dipimpin langsung oleh Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete dan Komandan Kodim 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto sebagai inspektur apel.
Turut hadir dalam apel gabungan ini antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Nasrun Syah, Ketua DPRD Kabupaten Banjar H. Rusli, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar Muji Martopo, Ketua Pengadilan Negeri Martapura Sutiyono, Ketua KPU Kabupaten Banjar Muhaimin dan Ketua Bawaslu Kabupaten Banjar Fajeri Tamjidillah, beserta Jajaran SKPD dan tokoh masyarakat di Kabupaten Banjar.
Kapolres Banjar, AKBP Takdir Mattanete saat membacakan amanat dari Menkopolhukam Wiranto menyampaikan apel yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia ini dilaksanakan untuk mempersiapkan pengamanan pemilu serentak 2019.
“Pesta demokrasi yang dilaksanakan kali ini berbeda dengan pemilu sebelumnya, karena dilaksanakan secara serentak 5 jenis pemilihan sekaligus, mulai dari calon legeslatif hingga presiden dan wakil presiden, sehingga akan menjadi warisan kebanggaan sekaligus menjadi sorotan dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sukses atau tidaknya pelaksanaan pemilu ini tergantung pada kerjasama semua komponen bangsa untuk terlibat dan berperan aktif dalam mengamankan pemilu serentak 2019 ini.
“Ini kesempatan bagi masyarakat kita untuk memilih pemimpin yang punya kompetensi dan kapabilitas, jangan sampai pemilu ini menjadi ajang benturan dan konflik antar kubu sehingga menimbulkan pelaksanaan demokrasi yang tidak sehat dan merusak persatuan,” tambahnya.
AKBP Takdir Mattanete juga menjelaskan jenis-jenis kerawanan yang harus diperhatikan dalam pemilu kali ini adalah berita hoax dan politik identitas yang semakin menguat sejak beberapa waktu yang lalu.
“Waspadai berita hoax yang menyebar melalui medsos, karena dapat menjadi alat untuk menyingkirkan lawan politik. Juga menguatnya politik identitas berdasarkan SARA yang ditimbulkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab juga membuat rasionalitas pemilih hilang. Bila menemukan kerawanan tersebut, atasi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki agar potensi kerawanan tersebut tidak mengganggu dan memberikan rasa tenang bagi masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya,” tutup AKBP Takdir Mattanete.