TERAS7.COM – Dalam pelaksanaan Pasar Murah yang digelar Disperindag Kabupaten Banjar di halaman kantor Kecamatan Martapura pada Selasa (6/4/2021) kemarin, beragam jenis bahan pokok dan produk kerajinan pangan yang ditawarkan bagi pengunjung.
Salah satunya adalah produk olahan makanan berbahan ikan seperti otak-otak dan empek-empek yang berada di stand Diskan Banjar.
Ari Cahyono, salah satu pengunjung yang membeli produk olahan makanan di stand Diskan Banjar tersebut mengaku menyukai produk tersebut.
“Rasanya enak, rasa ikannya pas dan teksturnya juga agak renyah kenyal. Saya cukup suka, walau untuk kuah-nya terlalu pekat,” ujarnya.
Tak hanya mencoba makan di tempat, Ari juga membeli produk olahan makanan berbahan ikan ini untuk keluarganya di rumah.
Sementara itu Kepala Diskan Banjar, HM. Riza Dauly mengungkapkan produk yang ditampilkan di stand instansi yang dipimpinnya ini berasal dari banyak pelaku UMKM.
“Salah satu produknya adalah hasil pelatihan yang kami lakukan Kerjasama dengan Lapas Perempuan Martapura. Dalam Kerjasama tersebut, kami sebagai fasilitator untuk memberikan keterampilan pengolahan ikan dan budidaya ikan,” terangnya.
HM. Riza Dauly menambahkan salah satu produknya, yakni otak-otak, empek-empek, abon hingga amplang adalah produk hasil pelatihan warga binaan di Lapas Perempuan Martapura.
Tak hanya membantu memberikan pelatihan, instansi yang dipimpinnya sejak 2019 ini berencana akan memberikan fasilitas lain berupa pemasaran yang tahap awal akan dilakukan melalui media sosial.
“Produk tersebut juga akan kami bantu agar bisa mendapatkan izin yang diperlukan, sehingga bisa masuk ke pasar modern. Kita berharap pelatihan ini bisa mendorong ketahanan pangan serta dapat bermanfaat bagi warga binaan di Lapas, sehingga kalau mereka bebas nanti tak bingung mencari pekerjaan karena punya keterampilan,” harap Riza Dauly.
Dalam kesempatan berbeda pada Rabu (7/4), Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura, Sulis Farida Fitriani mengungkapkan memang dalam tahun 2021 ini pihaknya melaksanakan pelatihan bagi warga binaan, diantaranya pengolahan bahan pangan berbahan dasar ikan bekerjasama dengan Diskan Kabupaten Banjar.
Dengan menggandeng instruktur pelatihan dari kalangan UMKM bidang pengolahan pangan di Kabupaten Banjar, warga binaan di Lapas Perempuan berhasil membuat produk olahan pangan yang turut serta dipamerkan dalam Pasar Murah tersebut.
“Tapi kemarin masih tahap belajar, jadi belum sepenuhnya produksi,” ungkapnya.
Sulis Farida menambahkan beberapa produk olahan makanan dari pelatihan warga binaan ini bahkan telah memiliki surat izin, seperti Amplang yang tinggal menunggu sertifikasi halal.
Kerjasama yang dilaksanakan sebagai bagian dari Program Nasional yang dilaksanakan di seluruh Lapas di Indonesia ini sendiri bertujuan agar warga binaan memiliki keterampilan dan kemandirian dalam berusaha setelah bebas nanti, sehingga tak lagi terjerat kasus kriminal.
Pelatihan yang menggandeng instansi pemerintahan dan swasta ini sendiri disesuaikan dengan kearifan lokal daerah masing-masing.
“Setelah mendapatkan pelatihan, mereka akan mendapatkan sertifikat. Selama di lapas mereka juga akan kita karyakan dan mendapatkan fee yang akan ditabung. Sehingga ketika mereka bebas nanti akan memiliki keterampilan dan tabungan modal usaha,” terangnya.
Sulis Farida berharap semua warga binaan sudah bebas selepas ini tak kesulitan mencari nafkah setelah karena telah mendapatkan pelatihan selama di Lapas dan tak lagi terjerumus dalam tindak kejahatan karena terjepit dengan kebutuhan hidup.