TERAS7.COM – Terjadi tren penambahan kasus pandemi Covid-19 yang melanda Kalimantan Selatan, tercatat hingga Senin (6/5) telah ada penambahan kasus menjadi 229 kasus dengan 180 orang masih dalam perawatan.
Sementara di Kabupaten Banjar sendiri kasus terkonfirmasi positif juga bertambah menjadi 18 kasus dengan 12 orang masih menjalani perawatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjar sekaligus Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar mengungkapkan memang terjadi kenaikan kasus terkonfirmasi positif.
“Kurva kasus positif di tempat kita sedang meningkat dan hampir sama dengan Kabupaten/Kota lain, juga dengan Provinsi Kalsel dan data secara nasional. Sepertinya kita akan segera menuju puncak kasus,” ujarnya.
Setelah mencapai puncak kasus positif, Diauddin berharap kurva yang sebelumnya naik tajam segera melandai dan kemudian kasus aktif turun.
“Kita berharap kurva naik, kemudian melandai dan turun bersama-sama dengan daerah lain. Jangan sampai di tempat lain trennya nanti menurun, kita malah masih naik turun sendiri,” katanya.
GTPP Covid-19 Banjar melalui Dinkes Banjar lanjut Diauddin akan lebih massiv melaksanakan tes swab pada mereka yang dikatagorikan Kontak Erat Resiko Tinggi yang jumlahnya naik drastis setelah terjadi penambahan kasus positif.
“Untuk pengambilan sampel swab kita bisa segera lakukan hingga 200 orang perhari, tapi untuk pengujian masih ada keterbatasan. Labkesda di Banjarbaru memanh sampai saat ini masih memiliki keterbatasan untuk melakukan pemeriksaan, karena semua sampel dari seluruh Kalsel yang jumlahnya tambah banyak membuat kita harus menunggu agak lama, sekitar 3-4 hari baru hasil tes muncul,” terangnya.
Sementara untuk tes diagnosa awal dengan rapid test, Dinkes Banjar sedang melaksanakan pelatihan penggunaan rapid test untuk tenaga analis di semua Puskesmas di Kabupaten Banjar.
“Jadi pengecekan dengan rapid test tak lagi terpusat di Labkesda, tapi bisa dilaksanakan di setiap Puskesmas. Ini sebagai antisipasi karena luasnya wilayah Kabupaten Banjar. Jika sebelumnya kita melakukan antar-jemput mereka yang terduga dari kediamannya untuk dites, kini Puskesmas bisa melakukan pengecekan sendiri, tak perlu dua kali kerja dan mereka yang dicurigai bisa segera diperiksa dengan cepat,” sebut Diauddin.