TERAS7.COM – Marhaban yaa ramadhan, bulan puasa adalah bulan yang penuh berkah, banyak cara umat muslim untuk lebih mendekankan diri kepada Allah agar meraih hidayah serta magfirahNya. Bersama Ustadz Arifin Ilham dalam Pengajian Akbar diadakan oleh Rindam VI/Mulawarman.
Acara Pengajian Akbar Ustadz Arifin Ilham dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah tahun 2018 yang bertempat Masjid Atarbiyah Rindam VI/Mulawarman pada, Sabtu (19/05), juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan KH Ahmad Sanusi Ibrohim (Guru Jaro) Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Qu’an Nurul Musthofa Tanjung Kalsel, Komandan Rindam VI/Mlw Kolonel Inf Iwan Ma’ruf Zainudin, Kalpores Banjarbaru AKBP Kelana Jaya SIK MH dan undangan lainnya serta para jamaah Pengajian Akbar Ustadz Arifin Ilham.
Komandan Rindam VI/Mlw Kolonel Inf Iwan Ma’ruf Zainudin mengucapkan selamat datang kepada Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan yang telah bersedia hadir pada Pengajian Akbar bersama Ustadz Arifin Ilham dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah di di Masjid Atarbiyah Rindam VI/Mlw.
“Semoga apa yang disampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua yang hadir disini,” terang Kolonel Inf Iwan Ma’ruf Zainudin.
Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor juga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat yang ada di Kalimantan Selatan umumnya.
“Tentunya dengan kita berdo’a dan berdzikir pada bulan yang penuh berkah di bulan Ramadhan ini dapat membawa kedamaian dan ketentraman di banua kita Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Guru Jaro KH Ahmad Sanusi Ibrohim pada kesempatannya menyampaikan bahwa, sebagai umat manusia harus berpegang teguh atas perlindungan dan kehadiran Allah SWT dan Selalu bertawakal, berdo’a dan berdzikir memohon ampunan dan perlindungan dari Allah SWT sehingga kita bisa selamat di dunia maupun di akhirat kelak.
Ustadz Arifin Ilham sekaligus memimpin dzikir berjamaah dan juga muhasabah diri untuk mengingat dosa-dosa yang telah kita perbuat dimasa lalu dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Saat berdzikir dan muhasabah, para jamaah pun larut dalam zikir, meneteskan air mata hingga tersedu-sedu untuk memohon ampunan atas dosa-dosa kedua orang tua baik yang sudah meninggal ataupun yang masih hidup.
“Kita berharap kegiatan dzikir akbar ini, untuk berdo’a bersama kepada Allah SWT, agar diberikan keberkahan serta keselamatan terutama bagi bangsa dan negara kita Indonesia,” pungkasnya.