TERAS7.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Banjar sejak akhir Maret 2020 yang lalu membuat banyak wisata, termasuk wisata religi di tutup untuk mencegah penularan virus asal Negeri Tirai Bambu ini.
Namun setelah mulai melandainya perkembangan kasus Covid-19 ditandai dengan berpindahnya Kabupaten Banjar dari zona Merah menjadi zona Oranye, membuat beberapa wisata religi dibuka, salah satunya Kubah Datu Kelampaian di Kecamatan Astambul.
Penjaga perpustakaan Yayasan Ukhuwah K.O.S Zuriyat Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari, Mulkani pada Senin (16/11) mengatakan setelah sekian lama tutup, pada Minggu (15/11) kembali dibuka.
“Kemarin sudah dibuka untuk masyarakat umum, terutama penziarah. Setelah dibuka kembali penziarah mulai ramai berdatangan dan bisa masuk kedalam kubah Datu Kalampayan,” pungkasnya.
Kubah Datu Kelampaian atau Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang dikenal sebagai salah satu ulama terkenal asal Tanah Banjar ini ramai dikunjungi peziarah, diantaranya adalah Ulfah asal Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Ulfah mengatakan sudah lama menunggu Kubah Datu Kalampayan di buka, rindu ingin berziarah sekaligus mengabulkan hajat.
“Karena lama sudah ada hajat ingin berziarah ke makam Datu Kalampayan,”ujarnya.
Sementara itu tujuan wisata religi lain di Kabupaten Banjar, yakni Kubah Guru Sekumpul (KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani) di Sekumpul Martapura masih ditutup.
Salah satu Tokoh Masyarakat di Sekumpul, H. Abdurrahman Salim pada Selasa (17/11) mengungkapkan Kubah Guru Sekumpul masih ditutup karena masih direnovasi.
“Sampai saat ini Kubah Guru Sekumpul masih ditutup karena direnovasi, itu jadi alasan kenapa Kubah masih ditutup,” ungkapnya.
Namun keputusan apakah Kubah Guru Sekumpul dibuka dalam waktu dekat atau tidak masih menunggu pengumuman resmi.
“Kita menunggu pengumuman mengenai pembukaan kembali Kubah. Memang masyarakat sudah rindu untuk berziarah ke sana,” terang H. Abdurrahman.