TERAS7.COM – Pariwisata pada masa sekarang menjadi primadona usaha baru dan digadang-gadang menjadi sumber penggerak ekonomi masyarakat di masa depan.
Akan tetapi usaha menjadikan pariwisata sebagai sumber ekonomi yang menyumbang pendapatan daerah tidak mudah, memerlukan infrastruktur yang baik agar wisata tersebut dapat diakses dengan mudah oleh wisatawan yang ingin berkunjung.
Hal ini dinyatakan Ketua Komisi III DPRD Banjar, Chairil Anwar saat ditemui di Ruang Komisi III usai Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banjar pada Rabu sore (26/6) yang lalu.
Untuk membantu pemerintah daerah merumuskan kebijakan pengembangan infrastruktur untuk menunjang pariwisata, komisi yang ia pimpin melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Tapin pada 11 Juni 2019 yang lalu.
Menurut Chairil Anwar pembangunan infrastruktur dan wisata harus bersinergi sehingga bisa lebih maksimal untuk mensejahterakan masyarakat.
“Dengan pembangunan infrastruktur kita tahu bagaimana hal tersebut bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan semakin baiknya taraf hidupnya. Kalau kita melihat hal ini yang memiliki kemungkinan besar untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat adalah sektor pariwisata. Karena sektor lain seperti pertambangan sudah mulai berkurang dan pariwisata digalakkan jadi sumber ekonomi yang baru,” katanya.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Chairil Anwar mempelajari bagaimana daerah yang dikunjungi tersebut bisa mengelola dan strategi kebijakan mereka dalam upaya untuk memaksimalkan sektor pariwisata ini.
“Di Tapin kemarin kami bisa melihat bagaimana tata kelola mereka, terutama dalam upaya agar bisa mempertahankan kebudayaan di sana sehingga dapat menimbulkan daya tarik pariwisata. Yang mereka lakukan diantaranya dengan memberikan insentif kepada Damang atau Kepala Adat setempat,” ujarnya.
Masyarakat adat setempat yang mendapat insentif tersebut katanya merupakah hal yang menarik, karena hal tersebut menjadi motivasi bagi mereka untuk tetap bisa eksis untuk menggerakkan tradisi-tradisi dan kearifan-kearifan lokal mereka.
“Sehingga diharapkan dapat mendatangkan banyak wisatawan ke sana. Sementara ini Kabupaten Banjar seperti insentif tadi kita belum bisa memberikan karena anggaran yang masih terbatas dan juga mungkin masih belum dilirik karena hal itu masih dianggap sesuatu hal yang biasa. Sementara di daerah Tapin ini, mereka sudah melihat bahwa kebudayaan ini perlu dirawat, dijaga dan dilestarikan yang kemudian pada akhirnya bisa mendatangkan income atau pendapatan bagi masyarakat di sana dengan datangnya para wisatawan. Selainn itu hal tersebut menjadi even rutin dan mereka juga memberikan bantuan pada Balai Adat untuk menyelenggarakan tradisi-tradisi, terutama upacara-upacara adat. Kita perlu belajar banyak di sana,” jelas Chairil Anwar.
Selain itu disana Komisi III juga mendalami tentang sektor lain dari pariwisata terutama bagaimana menciptakan destinasi wisata baru.
“Walaupun potensi yang dimiliki oleh Tapin masih belum seberapa dibandingkan dengan Kabupaten Banjar. Karena potensi wisata daerah kita lebih banyak daripada mereka. Selain itu ada pula beberapa catatan penting lain yang bisa kita tularkan dan adopsi untuk pengembangan wisata di Kabupaten Banjar,” terangnya.