TERAS7.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar kembali mengupdate perkembangan kasus Covid-19 di Bumi Serambi Mekkah pada Jumat (15/5).
Juru Bicara GTPP Covid-19 Banjar, dr. Diauddin mengungkapkan terjadi penambahan 6 kasus baru terkonfirmasi positif, 1 kasus dari Aluh-Aluh dan 5 kasus dari Kertak Hanyar.
“Kasus baru di Aluh-Aluh merupakan sisa dari Jamaah Gowa, sementara 5 kasus di Kertak Hanyar berhubungan dengan pemilik toko kain yang sebelumnya duluan dinyatakan positif. Pemilik toko yang bersangkutan juga memiliki apotik di Banjarmasin, nah karyawan apotik beliau yang terjangkit,” ujarnya.
Penambahan tersebut kata Diauddin mayoritas berasal dari kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Banjarmasin seperti Kertak Hanyar, dan penularan terjadi akibat dari transmisi lokal di Kota Seribu Sungai.
“Juga ada satu tambahan meninggal merupakan pasien asal Tatah Pemangkih yang sudah meninggal sejak lama, tapi hasil swabnya baru keluar. Kita belum tahu kisah lengkapnya, yang bersangkutan saat sakit langsung dibawah ke IGD di Banjarmasin dan meninggal beberapa jam kemudian, tapi sempat dilakulan tes swab. Kita justru tidak mendapatkan laporan tentang pasien tersebut dari pihak terkait di Banjarmasin, baru tahu saat hasil swab keluar,” ungkapnya.
Dengan dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan dimulai pada Sabtu dini hari (16/5), Kadinkes Banjar ini berharap laju penambahan kasus positif bisa ditahan.
“Dalam 15 hari ke depan kita berharap bisa memetakan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banjar. Kita akan menggelar screening melalui peneriksaan menggunakan rapid tes secara massal di seluruh puskesmas di Kabupaten Banjar,” katanya.
Mereka yang menjalani rapid test adalah kontak erat resiko tinggi, pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan serta petugas kesehatan yang berada di garis depan penanganan Covid-19.
“Karena sudah dianggap terjadi transmisi lokal, masyarakat yang memiliki gejala seperti batuk dan demam, serta orang yang mobilitasnya tinggi akan menjalani rapid test, bahkan pada hari sabtu dan minggu Labkesda Banjar siap melaksanakan rapid tes. Kalau ada yang reaktif akan kita lakukan tes swab dan akan kita dapatkan hasilnya maksimal dalam waktu 5 hari. Kalau positif kita akan lakukan lagi screening ke kontak yang bersangkutan hingga seluruh kasus penyebaran bisa kita petakan,” terangnya.
Diauddin juga membenarnya kabar beberapa rumah sakit di Banjarmasin yang penuh dan tidak mampu menerima pasien lagi karena ledakan kasus suspect dan positif Covid-19.
“Bahkan di RSUD Ratu Zalecha saja ruangannya sudah penuh. Jadi kabar rumah sakit penuh karena terjadi ledakan kasus itu bukan hoax, bahkan kondisinya sudah mulai memprihatinkan dan tenaga kesehatan mulai kewalahan. Karena itu masyarakat harus mendukung pelaksanaan PSBB agar tidak terjadi ledakan kasus ditempat kita,” tegasnya.