TERAS7.COM – Di antara bentangan sawah yang menguning, Panen Raya Padi Sawah Kelompok Tani Karya Bersama Kelurahan Sungai Ulin Kecamatan Banjarbaru Utara digelar, Selasa (16/7). Penuh kekeluargaan dan keakraban, begitulah gambaran suasananya.
Salah seorang perwakilan Kelompok Tani Karya Bersama, Arsani, menyampaikan, kehadiran Walikota Banjarbaru, H. Nadjmi Adhani bersama sang istri di tengah “Pesta Rakyat” tersebut, membuat panen raya terasa lebih spesial dan istimewa. Bagaimana tidak, sudah jauh-jauh hari, kata Arsani, warga setempat mengharapkan kehadiran walikota.
Ia menerangkan, luas lahan sawah Kelompok Tani Karya Bersama untuk tanaman pangan seluas 63 hektar. Sedangkan lahan yang disediakan untuk hortikultura seluas 5 hektar.
Terkait sarana dan prasarana untuk menggarab lahan pertanian, Arsani mengungkapkan masih kurang. Walaupun demikian, Dandim 1006 Martapura memberikan bantuan pinjaman berupa 4 unit traktor rotari yang dipakai secara bergantian.
“Siap membangun Kota Banjarbaru melalui hamparan emas yang menguning (padi),” bebernya.
Pada kesempatan itu, Siti Hamdah, selaku Kepala DKP3 Kota Banjarbaru mengatakan, meskipun Kota Banjarbaru didominasi oleh kawasan perkotaan, namun masih menyimpan potensi lahan/sawah yang cukup besar.
“Sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Arsani, Kelompok Tani Karya Bersama ini hasil produksinya mencapai 4,2 ton per hektar. Sedangkan dari 63 hektar lahan pertanian yang digarap Kelompok Tani Karya Bersama, bisa menghasilkan 264,6 ton gabah saat panen tiba,” ungkap Siti Hamdah.
Sementara itu, Walikota Banjarbaru, H. Nadjmi Adhani, menyampaikan dari pertemuan dan silaturahmi ini, Pemko bisa mendengar berbagai macam masukan dan keluhan petani setempat, untuk kemudian dapat dicarikan solusi.
Terkait hasil panen, Nadjmi bersyukur meskipun memanen satu kali dalam setahun dan memakai sistem tadah hujan, hasil sangat luar biasa. Ia juga mengungkapkan beberapa persoalan yang dihadapi agar lahan pertanian di Kota Banjarbaru masih tetap terjaga dan dipertahankan. Di antaranya banyaknya lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi perumahan (pemukiman). Kemudian juga mencetak SDM, khususnya generasi milenial untuk menjadi petani.
“Ulun mengimbau kepada para petani saat membuka lahan jangan dibakar, gunakan pestisida dengan bijak, manfaatkan hasil panen dari kelompok tani sendiri, jangan ke tengkulak. Insyaallah dinas kita akan membantu dalam hal pengemasan hasil panen,” pungkasnya.