TERAS7.COM – Habib Syekh memulai dakwah sejak tahun 1980. Meskipun awalnya Habib Syekh hanya mengikuti kegiatan yang diadakan masyarakat, tetapi respek, perhatian, dan komitmen Habib Syekh dalam memberikan layanan kepada masyarakat telah menyita banyak perhatian masyarakat.
Lambat laun, minat masyarakat yang terus tumbuh dan berkembang dimanfaatkan untuk berdakwah. Pengajian yang digelar di rumah kian hari kian menarik minat masyarakat hingga saat ini tumbuh menjadi penyejuk bagi masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, Habib Syekh terus berkembang. Dari kampung ke kampung di Solo, akhirnya terus berpindah dari kota ke kota, dan bahkan saat ini seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati tembang-tembang shalawat yang dilantunkannya. Dengan tingkat kekhusyukan yang tinggi, niat yang tulus, dan suara yang merdu, shalawat yang dibawakan oleh Habib Syekh mampu menyihir publik.
Habib Syekh mempunyai semangat yang gigih untuk berdakwah. Seluruh aliran darah berkobar semangat untuk selalu memberi pelayanan terbaik bagi seluruh umat manusia dengan cara bershalawat dan berdakwah. Semangat yang tak mengenal lelah itu bisa terus bertahan dan bahkan bertambah lantaran ada mata air sumber kehidupan yang selalu mengalir deras dalam dirinya, yakni mencintai Rasulullah Saw.
Cinta yang mendalam dan menggebu-gebu terhadap Rasulullah Saw. telah menjadikannya sosok yang tak mengenal lelah untuk terus mendekat kepada Rasulullah Saw. dengan cara bershawalat.
Habib Syech dikenal sebagai sosok yang tidak hanya pintar dalam berdakwah dan menyampaikan pesan moral yang luhur, tetapi juga mempraktikkan semua yang telah ia sampaikan sebagai laku hidup.
Kalau ia menyampaikan tentang pentingnya sedekah, maka ia adalah sosok yang sangat dermawan. Jika ia menyampaikan pentingnya membantu dan mengasihi mereka yang lemah, maka ia juga mempraktikkan aksi sosial untuk masyarakat yang tidak mampu. Kedalaman ilmu dan keselarasan antara perkataan dan perbuatan, antara ilmu dan amal, mengantarkan ia sebagai sosok yang kharismatik, di samping juga karena silsilah keluarganya.
Sumber: www.nu.or.id