TERAS7.COM – Sebagai tuan rumah Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Tahun 2019, Kalimantan Selatan menggelar berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya adalah Gerakan Indonesia Mandiri di Kabupaten Banjar pada Kamis (19/9).
Gerakan Indonesia Mandiri dilaksanakan dalam bentuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Peternakan Rakyat dan Implementasi Keuangan Inklusif Mendukung Kemandirian Ekonomi di Pondok Pesantren (Ponpes) Ushuluddin, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, percepatan penanggulangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan antar individu dan antar daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat melandasi peningkatan kesejahteraan rakyat untuk memacu penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan yang saat ini penurunannya masih belum signifikan.
“Pada Maret 2019, tingkat kemiskinan pedesaan secara nasional mencapai 12,85% atau lebih tinggi daripada tingkat kemiskinan perkotaan yang sebesar 6,69%, dan juga lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan nasional yaitu 9,41%. Oleh karena itu, untuk mempercepat pemerataan ekonomi, pemerintah telah mengeluarkan KPE yang mencakup lahan, kesempatan, dan kapasitas sumber daya manusia (SDM),” ujarnya.
Salah satunya dilakukan dengan pemberian akses pembiayaan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada di desa yaitu petani, peternak, nelayan dan pembudidaya ikan.
Akses pembiayaan tersebut diberikan dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR) yang telah dikembangkan Pemerintah dalam beberapa jenis KUR, diantaranya skema KUR khusus sektor Peternakan Rakyat, Perkebunan Rakyat, Perikanan Rakyat, dan Garam Rakyat, diberikan kepada UMKM yang dikelola secara bersama dalam bentuk kelompok dengan off-taker perusahaan besar.
“Pada hari ini merupakan ketiga kalinya secara nasional diluncurkan KUR Peternakan Rakyat. Pertama kali, jenis KUR ini disalurkan di Kabupten Wonogiri dengan jumlah Rp8,9 miliar yang diberikan kepada 69 anggota kelompok peternakan rakyat,” ungkap Susiwijono.