TERAS7.COM – Kota Banjarbaru merupakan daerah yang unik. Sebab, untuk bisa tumbuh berkembang sampai sejauh ini, kota berjuluk Idaman hanya berandalkan pendapatan dari pajak dan retribusi.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Banjarbaru Rustam Effendi, melalui Sekretaris BPPRD Kota Banjarbaru Masrul saat dijumpai di ruang kerjanya. Senin (20/06/2022).
Menurut Masrul, di seluruh Indonesia, pertumbuhan ekonomi Kota Banjarbaru tercatat mengalami kenaikan 6 hingga 7 persen.
“Pertumbuhan ekonominya unik Kota Banjarbaru ini, naik 6 sampai 7 persen se Indonesia,” ujarnya.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kalsel ini diakibatkan perkembangan Usaha Kecil, Mikro dan Menegah (UMKM) yang tergolong masif.
Selain itu, adanya Bandara Syamsudin Noor, perusahaan, pergudangan, hotel, dan restoran juga menjadi penopang Kota Banjarbaru untuk menerima Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Disisi lain, penduduk Kota Banjarbaru yang notabenenya multi kultural juga memiliki dampak positif dalam hal pembayaran pajak dan retribusi yang didapatkan selama ini.
Adapun untuk pendapatan pajak Kota Banjarbaru pada tahun 2021 yang tercatat oleh BPPRD Kota Banjarbaru sekitar Rp 139 miliar, dengan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagai sektor penyumbang pajak terbesar sebanyak Rp 46 miliar.
“Untuk 2021, paling tinggi itu sektor BPHTB sebesar Rp 46 miliar,” ungkapnya.
Kemudian, untuk jurus yang digunakan agar masyarakat mau membayar pajak yakni dengan cara pihaknya memberikan contoh kepada masyarakat melalui disipilin membayar pajak.
“Jadi kami disini harus duluan, pas tanggal pembayaran terbit, besoknya sudah bayar pajak, sehingga sebagai contoh bagi yang lain, jadi kalau masyarakat mau bayar pajak, harus kita dulu yang memberi contoh,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Habibi menilai ini merupakan suatu kebanggan sebagai penduduk Kota Banjarbaru.
Sebab, Kota Banjarbaru menurutnya tak mempunyai sumber daya alam, dan objek wisata alami seperti di daerah lain yang notabenenya bisa menghasilkan pendapatan bagi daerah bersangkutan.
“Meski tak mempunyai sumber daya alam, dan objek wisata alami, Kota Banjarbaru mampu untuk berkembang,” pungkasnya.