TERAS7.COM – Kamis (3/19), bertempat di Asrama Haji Banjarbaru, digelar upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama RI Ke 73 dengan tema ‘Jaga Kebersamaan Umat’.
Upacara tersebut dipimpin oleh Gubernur kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, dalam sambutannya ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pegawai Kementerian Agama di wilayah Kalimantan Selatan atas dedikasinya selama ini.
Kemudian ia membacakan sambutan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, bahwa tujuan berdirinya Kementerian Agama adalah untuk menjaga dan memelihara, sekaligus mengembangkan kualitas pendidikan keagamaan masyarakat serta terus menjaga kerukunan hidup antar umat beragama.
“Sejalan dengan tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama tahun ini, yaitu ‘Jaga Kebersamaan Umat’, saya mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama, apalagi di tahun politik sekarang ini, mari senantiasa menebarkan energy kebersamaan, merawat kerukunan, dan menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan,” ucap Sahbirin Noor.
Gubernur yang populer dipanggil Paman Birin ini juga menuturkan, peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama membawa pesan untuk mewujudkan supremasi nilai-nilai ke-Tuhan-an dan keagamaan sebagai ruh pembangunan dan kemajuan bangsa.
“Dalam kesempatan ini saya memohon perhatian semua element umat beragama, para ulama dan tokoh agama, serta jajaran Kementerian Agama terhadap urgensi ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan bangsa. Pembinaan ketahanan keluarga haruslah dilakukan terus menerus tiada henti,” Paman Birin.
Sebelum mengakhiri sambutan, ia menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, serta kepada semua instansi terkait atas dukungan dan kerjasama lintas sektoral dalam pembangunan kehidupan beragama selama ini dan juga kepada jajaran Kementerian Agama pusat dan daerah atas sumbangsih dan kontribusi selama ini dalam upaya membangun birokrasi modern, bersih, dan profesional melayani umat.
“Sebagai bagian dari institusi yang membawa nama ‘agama’, seyogiyanyalah perilaku kita sebagai pejabat dan aparatur mencerminkan kemuliaan agama, di mana antara kata dan perbuatan saling serasi, antara kesalehan personal dan kesalehan sosial saling melengkapi,” pungkasnya.