TERAS7.COM – Akhir tahun 2020 lalu, Pemkab Kutai Timur beserta DPRD menetapkan nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutai Timur tahun 2021 yakni sebesar Rp 2,9 triliun.
Penetapan besaran APBD tersebut ternyata mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni hingga Rp 500 miliar dari tahun sebelumnya.
Adanya penurunan tersebut, membuat Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman berencana mengejar peluang bantuan keuangan provinsi dan APBN.
“APBD kita dipastikan turun dan nggak sanggup membiayai kegiatan yang sudah terencana, tapi masih ada dua peluang yakni dari provinsi dan APBN,” tuturnya.
Upaya lain yang sedang dikerahkan pemerintah daerah Kutai Timur untuk meningkatkan sumber APBD adalah optimalisasi pariwisata di Kutai Timur dan membuka peluang investor masuk.
Kutai Timur sendiri memiliki potensi besar pada sektor pariwisata, dengan luasan wilayah dam potensi tersebut sehingga diharapkan berbagai destinasi tersebut menarik kedatangan investor.
Ardiansyah juga dalam rencana pengelolaan pariwisata dan masuknya investor, mengutamakan investor swasta dalam pengelolaan pariwisata sehingga pergerakan investasi di daerah mampu mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Lebih lanjut Ardiansyah menjelaskan bahwa PAD yang dimaksud tersebut juga terdiri dari berbagai macam sumber penerimaan keuangan seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah.
“Mudah-mudahan ya, PAD sedang berusaha untuk kita naikkan,” terangnya.