TERAS7.COM – Pasca keruhnya sungai Amandit beberapa waktu lalu yang diduga akibat adanya aktivitas pertambangan, kini sungai kebanggaan masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) berangsung jernih, Rabu (17/6).
Sungai Amandit yang membentang luas dari hulu ke hilir ini sebelumnya sering mengalami kekeruhan yang menimbulkan dampak bagi masyarakat dibantaran, terlebih jika terjadi intensitas curah hujan tinggi di wilayah pegunungan.
Namun dari pantauan Teras7.com dalam beberapa hari terakhir kondisi sungai Amandit sudah mulai bersih, bahkan dibeberapa lokasi alirannya terlihat jernih dibanding hari-hari sebelumnya.
Perubahan kondisi air sungai tersebut tidak lepas dari upaya pemerintah Kabupaten HSS yang terus melakukan berbagai program untuk meminimalisir terjadinya pencemaran sungai agar kembali bersih.
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Dispera KPLH) Kabupaten HSS telah melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kabupaten HSS untuk membantu pemulihan kondisi sungai.
“penanganan sungai Amandit sudah dilaksanakan dengan melakukan reboisasi Kita bergerak bersama perusahaan tambang, jadi kita sudah mulai melakukan penghijauan disekitar disposal bukaan lahan,” ucap Muryadi, Plt Dispera KPLH Kabupaten HSS.
Dipilihnya lahan bukaan tambang batu bara pada reboisasi dikarenakan ketika hujan tiba, tanah yang ada ikut terbawa aliran sungai hingga menyebabkan keruhnya air.
“Penanaman sudah terealisasi kurang lebih 10 persen, jadi untuk mengurangi keruhnya air kita tanami pohon jenis Cover Crops/tanaman penutup tanah,” terangnya.
Selain program reboisasi, bersihnya air sungai Amandit juga disebabkan oleh pembangunan tanggul pengendapan yang dapat menyaring kotoran tanah sebelum larut aliran sungai.
“Tanggul pengendapan ini diharapkan agar air yang turun dari sungai Menteng ke sungai Amandit dapat menghambat partikel kotoran, tetapi kita tidak berjanji sungai Amandit akan bersih tapi setidaknya mengurangi,” tandasnya.