TERAS7.COM – Beredarnya isu pemakaman warga Martapura yang di duga terjangkit virus Corona Covid-19 pada Minggu malam (26/4) menuai protes oleh warga Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
Banyak warga yang berkumpul di depan pemakaman Desa Tungkaran pada saat jenazah warga Martapura yang meninggal di rumah Sakit Ratu Zalecha tersebut akan dikuburkan.
Akan tetapi pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 ini tetap dilaksanakan pada Senin (27/4) jam 00.40 dini hari dengan pengamanan dari pihak kepolisian dan TNI.
Pemakaman tersebut langsung dipantau oleh Ketua DPRD Kabupaten Banjar M. Rofiqi, Dandim 1006 Martapura Letkol Siswo Budiarto dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dr. Diauddin.
Pembakal Desa Tungkaran, M. Salmani mengatakan pada awalnya banyak masuk pertanyaan dari warganha melalui Whatsapp mempertanyakan apakah betul ada pemakaman jenazah pasien Covid-19.
“Jadi sudah kami jelaskan kepada warga, biasanya kalau ada pemakaman pasti ada pemberitahuan dari Rumah Sakit Ratu Zalecha. Infonya kemudkan beredar setelah itu lewat Orari dan akhirnya warga berkumpul disini. Kita disini gak mempermasalahkan pemakaman, asal ada keterangan bahwa jenazah yang akan dikuburkan disini bukan jenazah positif Covid-19,” ungkapnya.
M. Salmani menjelaskan pihaknya tidak menolak untuk pemakaman jenazah siapapun, tapi jika memang yang bersangkutan adalah jenazah covid, maka pihaknya akan melakukan musyawarah dengan warga.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr Diauddin mengatakan pasien yang meninggal tersebut sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Untuk jenazah belum bisa dipastikan terpapar Covid-19 karena baru dilakukan rapid tes dan hasilnya reaktif. Tapi kita belum sempat dilakukan swab karena tidak lama pasien meninggal setelah di periksa di IGD,” terangnya.
Diauddin menjelaskan memang pada saat masuk IGD yang bersangkutan mengalami sesak nafas dan menurut keluarga pasien tersebut ada riwayat sakit jantung.
“Berhubung wabah Covid-19, maka jenazah dikuburkan sesuai dengan protokol Covid-19,” pungkasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Rofiqi mengatakan ia merasa sangat sedih melihat ada riak atau masalah dalam pemakaman ini.
“Kita harus melakukan pemakaman terhadap jenazah yang sudah siap dimakamkan. Walau pemakaman dilaksanakan dini hari, akan kita lakukan karena kewajiban kita sebagai orang yang beriman,” ucapnya
Menurut Rofiqi sebagai seorang muslim, seharusnya warga harus saling membantu warga yang sedang tertimpa musibah.
“Sudah seharusnya sebagai seorang muslim kita harus saling membantu, rasa kemanusiaan kita di uji di bulan yang suci ini. Sekali lagi saya menghimbau kita butuh segala dukungan dan semangat dalam menghadapi wabah ini,” katanya.