TERAS7.COM – Wilayah Kabupaten Banjar setelah pasca banjir melanda banyak terdampak, antara lain dari segi infrastruktur jalan.
Dari keterbatasan anggaran di 2023, untuk perbaikan akibat terendamnya jalan oleh banjir dipastikan tidak langsung di aspal, sehingga perbaikan hanya denga pengurukan batu dan pengerasan.
Lantaran anggaran dana untuk perbaikan dari sejumlah jalan yang ada di sejumlah desa hanya Rp 1 miliar.
“Dengan anggaran yang tersedia, pekerjaan perbaikan infrastruktur pada bagian jalan, beberapa diantaranya sudah pada tahap penyelesaian, sebagian lagi sedang dalam pekerjaan,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Anna Rosida Santi, Kamis (13/04/2023).
Ia menambahkan, banjir yang terkena dampaknya di 12 wilayah Kecamatan Kabupaten Banjar, yang membuat dampak kerusakan, yakni lapisan aspal terkelupas menjadi berlubang-lubang di ruas jalan.
“Kami data dulu, baru setelah itu ruas jalan yang rusak akan direhabilitasi,” ujar Anna Rosida Santi.
Ia menambahkan jalan yang diperbaiki kurang lebih 3 kilometer yang di ukur secara akumulasi dari 12 kecamatan.
“Tidak langsung di aspal, tetapi hanya dilakukan pengurukan batu dan pengerasan saja. Karena jika dilakukan pengaspalan dananya terlalu besar dan memakan waktu lama. Sementara masih ada pekerjaan yang harus ditangani juga,” katanya.
Anna menjelaskan lebih lanjut bahwa Dinas PUPRP Kabupten Banjar memiliki anggaran Rp 1 miliar untuk perbaikan infastruktur yang rusak akibat banjir, yaitu jembatan dan jalan.
“Jembatan yang sudah diperbaiki ada di Desa Kaliukan dan Desa Jati Baru. Saat ini jembatan itu masih dalam pekerjaan,” ungkapnya.
Menurut Anna, alokasi anggaran Rp 1 Miliar tersebut bersumber dari Dana Alokasi Darurat Bencana ditambah anggaran dari dana operasional pemeliharaan rutin.