TERAS7.COM – Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar terus berupaya untuk memajukan perkebunan Kelapa Sawit rakyat di Kabupaten Banjar, diantaranya dengan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Disnakbun Kabupaten Banjar, Dondit Bekti saat ditemui di jelang rapat sosialisasi program PSD di Aula Barakat Tugul, Kantor Disnakbub Kabupaten Banjar pada Selasa (22/7).
“Kita di Kabupaten Banjar sedang melakukan peremajaan sawit rakyat yang didanai Kementerian Keuangan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Sebelumnya sudah ada 2 kelompok petani kelapa sawit rakyat yang mengikuti program ini dan sudah direalisasikan. Sekarang ada lagi 2 kelompok yang berminat dari Desa Sindang Jaya dan Sumber Sari, Kecamatan Cintapuri Darussalam,” ujarnya.
Pada realisasi tahun 2019 yang lalu, dana hibah yang didapatkan setiap petani kelapa sawit berjumlah 25 juta rupiah perhektar, sementara pada tahun 2020 naik menjadi 35 juta rupiah perhektar dan langsung diterima petani kelapa sawit di rekening Bank.
Dondit Bekti menjelaskan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh petani, diantaranya adalah harus berbentuk berupa Koperasi, Kelompok Tani atau Gapoktan yang memiliki badan hukum, legalitas lahan, pernyataan pernah menanam, pernyataan merawat, serta pernyataan tidak menjual selama pelaksanaan PSR.
“Untuk mendapatkan program ini, minimal kita harus mengajukan untuk 50 hektar kebun kelapa sawit rakyat yang berada dalam kawasan yang sama. Setiap petani kelapa sawit yang mengikuti program PSR mendapatkan bantuann maksimal memiliki kebun seluas 4 hektar saja,” jelasnya.
Sementara itu salah satu petani kelapa sawit, Pujiono warga Desa Sumber Sari, Kecamatan Cintapuri Darussalam sekaligus Ketua Gapoktan Maju Bersama sangat berharap pihaknya mendapatkan bantuan tersebut sejak dulu.
“Bantuan Peremajaan Sawit Rakyat ini sangat membantu kami. Saya juga berharap bantuan ini bisa tersalur secepatnya,” tuturnya.
Dalam program PSR ini, Pujiono mengungkapkan ada 2 Gapoktan yang mengikuti, yaitu Gapoktan Maju Bersama dan Gapoktan Mekar Sari.
“Jadi yang mengikuti program ini terdiri atas 43 orang petani kelapa sawit rakyat dengan total luas lahan sebesar 104,5 hektar,” sebutnya.