TERAS7.COM – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tabalong berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong juga membentuk perpustakaan hybrid agar semakin banyak ruang literasi dengan berbagai disiplin ilmu.
Pihak pemerintah pun mengupayakan perpustakaan hybrid dibentuk untuk menyasar anak-anak sekolah.
Harapan tersebut disampaikan Kepala Kejari Tabalong, Aditia Aelman Ali, usai meresmikan perpustakaan hybrid di halaman kantor Kejari Tabalong, beberapa waktu lalu.
Diketahui perpustakaan ini menjadi ruang literasi baru di Kabupaten Tabalong yang menyediakan 572 buku digital dan 1124 buku fisik.
Aditia berharap Pemerintah Kabupaten Tabalong juga membentuk perpustakaan hybrid agar semakin banyak ruang literasi dengan berbagai disiplin ilmu.
Pasalnya, Kejari Tabalong hanya dapat menyediakan buku hukum, filsafat, agama, dan novel.
“Nanti bukunya bisa beragam, karena di sini bukunya cuma bisa buku hukum. Karena kita sarjana hukum gak mungkin kita beli buku pertanian gitukan. Tapi nanti mungkin dinas pertanian bisa ada perpustakaan digital khusus pertanian, mudah-mudahan begitu,” ujar Aditia Aelman Ali, Kajari Tabalong.
Asisten Administrasi Umum Setda Tabalong, Subhan, mengapresiasi peresmian perpustakaan hybrid Kejari Tabalong dan berharap dapat meningkatkan literasi masyarakat Tabalong.
Dia juga nanti akan mengupayakan Pemkab Tabalong membentuk perpustakaan hybrid.
“Kita akan bekerjasama dengan perpustakaan dan dinas pendidikan untuk mendorong mereka membentuk perpustakaan hybrid juga untuk mendorong anak-anak sekolah kita bisa lebih banyak membaca dan lebih gemar untuk membaca,” ujar Subhan, Asisten Administrasi Umum Setda Tabalong.
Selain mengundang jajaran pemerintah Kabupaten Tabalong dan Forkopimda, Kejari Tabalong juga mengundang pemerintah kecamatan, kelurahan, desa, dan beberapa sekolah.
Hal ini dilakukan agar mereka turut mendownloadaplikasi Adhyaksa Digital Library, lalu mensosialisasikannya ke masyarakat dan pelajar.
Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dan pelajar dapat mengakses ribuan buku digital secara gratis.