TERAS7.COM – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 65 Gelombang 6 melaksanakan kegiatan pemberian demonstrasi mengenai pertolongan pertama bagi siswa.
Pemberian demonstrasi pertolongan pertama ini dilakukan PMM UMM Kelompok 65 Gelombang 6 kepada para siswa di SD Katolik Mardi Wiyata 1 di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur pada Senin (19/02/2024).
Kegiatan ini dikoordinir oleh Carolus Ekaprana Putra Jama, dengan anggota Muailiya Dwi Fadila, Muhammad Ridho Putra Masyhuri, Fadhila Fairuz, dan Dafandy Ibrahima Ardianto, serta dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Nur Melizza, S.Kep., Ns., M.Kep.
“Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang,” ujar Carolus Ekaprana Putra Jama.
Menurutnya, di saat sedang beraktivitas fisik seperti berolahraga, tidak sedikit terjadinya cedera saat melakukannya.
Apalagi katanya, cedera dapat menjadi lebih buruk jika tidak dilakukan pemanasan sebelum berolahraga, karena dapat menyebabkan tertariknya otot, sehingga terjadinya nyeri pada bagian tertentu.
Maka dari itu, menurutnya perlu diketahui pertolongan pertama terhadap cedera untuk mencegah terjadinya kondisi yang semakin parah.
Metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) merupakan pertolongan pertama yang berupaya untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih parah.
“Metode ini bisa dipelajari untuk menjadi bekal jika terjadi cedera,” ucapnya.
Berikut adalah cara untuk melakukan pertolongan pertama dengan menggunakan metode RICE versi PMM UMM Kelompok 65 Gelombang 6:
1. Rest (istirahat)
Menghentikan semua aktivitas fisik dan memberikan waktu untuk tubuh beristirahat ketika tubuh mulai merasakan nyeri. Pada tahapan ini tubuh diistirahatkan yang bertujuan agar berhentinya luka dan terjadinya pemulihan setelah cedera.
2. Ice (kompres dingin)
Kompres dingin menggunakan es pada area yang cedera. Suhu dingin pada es dapat membuat aarea pada cedera lebih kebal pada rasa nyeri, sehingga dapat mengurangi keluhan nyeri dan pembengkakan pada jaringan yang rusak.
Kompres dapat dilakukan selama 10 menit dan setelah itu lepas kembali selama 10 menit ulangi cara tersebut sesering mungkin dan pastikan es telah di balut dengan lapisan seperti handuk atau pembalut.
3. Comperession (memberikan tekanan pada bagian yang cedera)
Tahapan yang ketiga yaitu balut dengan perban elastis secara merata di area yang cedera untuk mencegah suatu pembengkakan, dan tidak diperbolehkan membalut dengan terlalu kencang agar aliran darah menuju bagian cedera tetap lancar.
4. Elevation (mengangkat lebih tinggi bagian yang cedera)
Mengangkat bagian yang cedera dapat membatu mengurangi pembengkakan dengan bantuan gravitasi. Jika memungkinkan, disarankan agar mengangkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung untuk memudahkan aliran darah kembali ke jantung.
Untuk menghindari terjadinya cedera saat berolahraga, sangat disarankan untuk melakukan pemanasan dan pendinginan yang cukup sebelum dan setelah melakukan olahraga.
Periode emas penanganan cedera adalah kurang lebih 24-36 jam. Metode RICE hanya efektif untuk kejadian cedera tahap ringan hingga sedang.
Segera lakukan konsultasi ke dokter spesialis orthopedi dan traumatologi jika cedera semakin parah, meskipun sudah melakukan metode RICE.