TERAS7.COM – Wakil Walikota Banjarbaru menilai, Gathering Positif Bermedia Sosial yang mengangkat tema “Ekonomi Kreatif Menuju Indonesia Mandiri” ini merupakan bagian dari Revolusi Mental.
“Revolusi mental itu relevan dengan visi Kota Banjarbaru yakni kota pelayanan berkarakter. Karakter, artinya kita membangun karakter fisik dan SDM Kota Banjarbaru,” ungkap Darmawan Jaya.
Darmawan Jaya menyampaikan ada lima karakter yang ingin dicapai, yakni religius, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air, cinta lingkungan, dan kemampuan berwirausaha.
Terkait dengan tema gathering yang mengangkat ekonomi kreatif, Darmawan Jaya mengatakan, bahwa tema tersebut sesuai dengan kondisi Kota Banjarbaru. Pertumbuhan ekonominya sudah mencapai tujuh persen dan ini menjadi yang tertinggi di Kalimantan Selatan.
“Hal ini juga didukung oleh ekonomi kreatif, kalau kita lihat yang paling utamanya adalah kuliner, fashion, dan kriya atau kerajinan,” kata Jaya.
Menurutnya, kegiatan Gathering Positif Bermedia Sosial ini sangat bermanfaat bagi Kota Banjarbaru dan kaum milenial. Kaum milenial memiliki peluang yang sangat bagus dan positif, mereka dapat bermedia sosial dengan menimbulkan dampak positif dalam meningkatkan karakter dan ekonomi.
“Caranya dengan mempromosikan kuliner, fashion, destinasi-destinasi wisata di Banjarbaru dengan tagline 3 F (Food, Fashion, and Fun),” kata Jaya.
Di tingkat nasional, kata Jaya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ingin ekonomi kreatif menjadi tulang punggung ekonomi. “Sebab ekonomi kreatif dapat menghasilkan nilai tambah dan tidak hanya mengandalkan kepada produk tetapi kepada intelektual, ide-ide dan juga inovasi,” terangnya.
Menurut data statistik, pertumbuhan ekonomi kreatif di Banjarbaru adalah termasuk yang terbesar di luar pulau Jawa dan pelaku ekonomi kreatif di Banjarbaru adalah 53% perempuan.
“Tiga sub sektor ekonomi kreatif yakni food, fashion, dan kriya juga kita upayakan membawa sub sektor ekonomi kreatif yang lainnya agar dapat berkembang juga,” ungkap Jaya.
Misalnya bidang kuliner dapat berkolaborasi dengan sektor fotografi, agar bidang fotografi juga terangkat. Kemudian pada bidang fashion, dapat mengajak sub sektor pembuatan video atau film sebagai media untuk promosi.
“16 sub sektor yang terdapat di ekonomi kreatif ini dapat berkolaborasi agar bisa semakin maksimal dalam meningkatkan ekonomi kreatif di suatu daerah,” pungkasnya.