TERAS7.COM – Komisi III DPRD Kota Banjarbaru pada Selasa (18/05/2023) lalu melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) guna membahas sejumlah persoalan infrastruktur di Kota Idaman.
Salah satu persoalan infrastruktur yang dibahas oleh Komisi III DPRD Kota Banjarbaru dengan BBPJN XI Wilayah Kalsek yakni rencana pembangunan jalan baru menuju Bandara Internasional Syamsudin Noor yang tak kunjung ada kepastian.
Karena hingga sampai saat ini, pembangunan jalan baru menuju Bandara Syamsudin Noor hanya sampai pada tahap perencanaan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari.
“Pihak Balai Jalan memang sudah merampungkan perencanaan, tapi dari segi penganggaran baru akan dilakukan di tahun depan,” ujar Emi kepada teras7.com pada Senin (22/05/2023).
Ketidakpastian ini menurut Emi, menjadikan rencana pembangunan jalan menuju Bandara Syamsudin Noor hingga sampai saat ini masih abu-abu.
Apalagi lanjut Emi, tidak ada jaminan kalau proyek pembangunan jalan menuju Bandara Syamsudin Noor ini dikerjakan pada 2024 mendatang.
Padahal, masyarakat Kota Banjarbaru kata Emi, sangat mengharapkan adanya pembangunan jalan baru menuju Bandara Internasional Syamsudin Noor tersebut.
Kemudian, jalan permukiman di sepanjang Jalan Kasturi, Kelurahan Landasan Ulin, dinilainya juga sudah tidak representatif lagi digunakan sebagai jalan alternatif menuju bandara.
“Selain luas jalannya yang sempit, aspalnya juga sudah ada yang rusak, sehingga tidak Jalan Kasturi ini tidak representatif lagi untuk jadi akses menuju bandara,” ungkapnya
Sehingga, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menginginkan agar permasalahan ini juga harus dapat sorotan dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru.
“Kalau seperti ini kondisinya maka kita tidak boleh hanya berharap dan menunggu progres dari Balai Jalan saja,” terangnya.
Menurut Emi, seharusnya Pemko Banjarbaru memikirkan solusi agar permasalahan yang diderita masyarakat ini bisa terselesaikan, misalnya dengan melakukan perbaikan dan pelebaran di jalan tersebut.
“Meski tidak terlalu maksimal, tapi paling tidak upaya ini bisa jadi solusi jangka pendek sambil menunggu kepastian pembangunan jalan baru ini dari Balai Jalan,” sarannya.
Karena menurutnya, jika hanya duduk manis menunggu realisasi dari pihak BBPJN, maka dapat dipastikan masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang akan merasakan dampaknya.
“Kasihan warga kita di sana. Jalan permukiman mereka jadi rusak, kemudian kepadatan lalu lintas di jalan itu juga pasti akan bertambah,” ungkapnya.
Selain kondisi jalan, Emi juga menyoroti terkait adanya sejumlah titik yang penerangan jalan umum (PJU)nya masih sangat minim di jalan alternatif menuju Bandara tersebut.
“Kalau lewat Jalan Golf aksesnya sudah lumayan lebar dan penerangannya sudah cukup memadai, tapi untuk di Jalan Kasturi ini memang perlu penanganan lebih, dan kebanyakan warga lebih memilih lewat Jalan Kasturi, karena jarak tempuh yang lebih singkat ketimbang lewat Jalan Golf,” jelasnya.
Oleh karena itu, menurut Emi, pada tahun 2024 nanti permasalahan infrastruktur ini bakal jadi salah satu program pembangunan prioritas di Komisi III.
Sebab, ia beranggapan bahwa Pemko Banjarbaru masih memiliki tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terkait kemudahan akses.
“Minimal sebelum proyek itu terealisasi Pemko melakukan pembenahan di Jalan Kasturi, kalau hanya bertumpu kepada Balai Jalan, ya kemungkinan besar akan seperti ini terus kondisinya,” tukasnya.