TERAS7.COM – Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati Haul puncak ke-8 KH Muhammad Djazouly Seman atau biasa dikenal Abah Anang di Kubah Abah Anang, Komplek Pangeran Antasari, Martapura pada Sabtu (3/8) malam.
Tak hanya masyarakat umum, banyak pula tokoh-tokoh hadir dalam acara haul ulama kharismatik di Kabupaten Banjar yang terkenal dan dihormati karena mampu menyatukan berbagai golongan di daerah tersebut.
Puncak haul ke-8 ini digelar setelah salat Isya pukul 20.00 Wita dengan pembacaan surat Yasin, tahlil serta nasyid yang dipimpin KH Saifudin Juhri membuat suasana sangat khusyuk dalam rangkaian haul ini.
Bupati Banjar, H. Khalilurrahman atau akrab disapa Guru Khalil ini mengaku sudah lama kenal dan dekat dengan Abah Anang Djazouly yang menjadi mufti Kesultanan Banjar.
“Pribadi Abah Anang khas karena selalu dekat dengan seluruh kalangan baik tua atau muda dan tidak memilih teman. Dengan siapa saja ramah, sehingga membuatnya dicintai orang,” ujarnya.
Abah Anang yang merupakan putra Tuan Guru KH Seman Kadir dan cucu keturunan ke-5 ulama basar Kalimantan, Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari ini lahir di Martapura, 8 Desember 1936, dan wafat di Kota Banjarmasin pada usia 74 tahun pada pada hari Jum’at, 14 Oktober 2011 di RSUD Ulin, Banjarmasin pukul 10.15 Wita .
Tanda kemampuan beliau dibidang agama telah ditunjukan sejak usia belia saat dalam pangkuan sembari disusui ibunda tercinta, di samping beliau ada sang kakak yang sedang mengaji tiba-tiba beliau berucap membenarkan bacaan Al Quran yang sedang dibaca kakaknya kala itu.
Dalam berguru agama, Abah Anang tidak saja sekolah ulama di Batavia, tapi juga banyak belajar dari habaib yang ada di Indonesia, diantaranya Abdul Kadir, Ismail Khatib, termasuk Habib Muhammad bin Ali Al Habsyi dan Habib Abdul Rahman Al Habsyi.