TERAS7.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu melakukan monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan tahun 2022 dan kemiskinan ekstrim semester I Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2023 di aula Bappeda Kabupaten Labuhanbatu, Kamis (26/7/2022).
“Berdasarkan data BPS, pada tahun 2022 secara nasional, pertumbuhan ekonomi masyarakat Labuhanbatu mengalami peningkatan dari tahun 2021 sebesar 3,8 % menjadi 4,80 % di tahun 2022,” kata Kaban Bappeda Kabupaten Labuhanbatu Hobol Z Rangkuti dalam sambutannya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tersebut masih dibarengi dengan naiknya tingkat pengangguran dari tahun 2021 sebesar 5,66 % menjadi 6,90%. Kemudian, akibat dampak Covid-19 pada tahun 2022.
Ia juga menjelaskan, Pemkab Labuhanbatu memiliki beberapa strategi dalam mengentaskan angka kemiskinan sesuai dengan anjuran Presiden RI Joko Widodo.
“Meskipun secara nasional, Kabupaten Labuhanbatu dalam zona hijau garis kemiskinan dengan presentasi 8,26 % dari 508.024 jiwa,” bebernya.
Ia juga mengatakan, Pemkab Labuhanbatu terus berusaha menekan laju kemiskinan dan miskin ekstrim dengan berbagai cara, seperti program berobat gratis melalui SKTM, penyaluran BLT di 75 desa, pencegahan stunting, penyaluran benih sayur-sayuran kepada kelompok tani, peningkatan produktivitas hasil penangkapan ikan melalui program kampung nelayan maju di Kecamatan Panai Hilir, mengembangkan inovasi penanaman padi inpari nutri zonk di kawasan desa berinovasi di Desa Sei Nahodaris, Kecamatan Panai Tengah dengan penerapan Siap Panen Tanam Lagi (Sipaten), dan masih ada beberapa program unggulan dari instansi dinas terkait sebagai pendukung pengentasan kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu.
“Selain itu, Pemkab Labuhanbatu juga telah melakukan perkembangan kinerja pembangunan, diantaranya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hingga 72,92 % tahun 2022, lama harapan hidup (tahun) 70,37 %, pengentasan kemiskinan sampai 8,74 %, gini rasio 0,278 %, akses sanitasi 80,36 %, akses air minum layak 93,68 %, kondisi jalan baik 64,69 %, dan penurunan stunting hingga 23,90 %,” ungkapnya.
Berdasarkan sumber data P3KE Kemenko PMK tahun 2023, presentase kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu sebagai berikut:
- Kecamatan Bilah Hulu sebesar 54,94 %.
- Pangkatan sebesar 57,59 %.
- Bilah Barat sebesar 53,04 %.
- Bilah Hilir sebesar 36,07 %.
- Panai Hulu sebesar 56,29 %.
- Panai Tengah sebesar 56,62 %.
- Panai Hilir sebesar 39,22 %.
- Rantau Selatan sebesar 48,42 %.
- Kecamatan Rantau Utara sebesar 40,59 %.
Kategori miskin menurut Kemensos RI adalah tidak memiliki sumber mata pencaharian, mempunyai pengeluaran sebagian besar digunakan untuk konsumsi bahan pokok, tidak mampu atau mengalami kesulitan untuk berobat ke tenaga medis, tidak mampu membeli pakaian satu kali dalam satu tahun, mempunyai kemampuan hanya menyekolahkan anaknya sampai jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), mempunyai dinding rumah terbuat dari bambu atau kayu dengan kondisi tidak baik kualitas rendah, kondisi lantai terbuat dari tanah, atap terbuat dari ijuk atau rumbia, mempunyai penerangan bangunan tempat tinggal bukan dari listrik, luas lantai rumah kecil kurang dari 8 meter, mempunyai sumber air minum berasal dari sumur atau mata air tak terlindung.
“Dan, miskin ekstrim dapat dikategorikan apabila masyarakat memiliki pengeluaran dibawah Rp 10.739/orang/hari atau Rp 322.170/orang/bulan,” pungkas Hobol.
Terakhir, ia meminta kepada instansi terkait untuk terus berupaya menekan angka kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu dengan program-program yang dimiliki oleh Pemkab Labuhanbatu.