TERAS7.COM – Tim SAR Gabungan menghentikan proses pencarian seorang santri bernama Muhammad Balya Ramadan berusia 18 tahun, yang hilang terseret ombak di Pantai Batakan Baru.
Penghentian itu dilakukan Tim SAR Gabungan usai kurang lebih sepekan melangsungkan proses pencarian, namun korban tidak kunjung ditemukan hingga hari ini. Minggu (17/03/2024).
Kepala Basarnas Banjarmasin, Al Amrad mengatakan, penghentian proses pencarian ini juga berdasarkan musywarah dengan keluarga korban dan unsur terkait lainnya.
“Upaya pencarian telah diupayakan maksimal selama 7 hari, dan sesuai prosedur pelaksanaan Operasi SAR, maka Operasi SAR dinyatakan ditutup pada hari ke-7 pukul 18.00 WITA,” ujarnya.
Meski demikian, Al Amrad memastikan untuk pemantauan tetap akan dilakukan. Ia juga menegaskan, apabila di kemudian hari teradapat laporan atau informasi tentang korban, maka operasi SAR siap dibuka kembali.
Sebelumnya diberitakan, sorang remaja laki-laki dilaporkan hilang usai terseret ombak ketika berwisata di Pantai Batakan Baru, Kabupaten Tanah Laut, pada Sabtu (09/03/2024) sore.
Remaja laki-laki itu diketahui bernama Muhammad Balya Ramadan Maula berusia 18 tahun, yang merupakan warga Jalan Mahligai KM 7, Kota Banjarmasin.
Berdasarkan informasi, kronologis bermula ketika Balya bersama teman-teman rombongannya dari Ponpes Mambaul Ulum berenang di Pantai Batakan Baru, sekitar pukul 15.30 WITA.
Namun malang, saat tengah asyik berenang bersama teman-temannya, Balya terseret ombak di Pantai Batakan Baru hingga akhirnya hilang.
Sopir rombongan ponpes yang melihat Balya terseret ombak langsung meminta pertolongan kepada masyarakat setempat, dan meneruskan informasi tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin.