TERAS7.COM – Tak hanya terkenal dengan kuliner berupa beragam kue atau wadai yang lazim ditemukan pada bulan Ramadan, Kota Martapura juga menyimpan banyak kekayaan kuliner yang lain.
Salah satunya adalah kuliner khas yang bernama Kacang Bagula, yakni cemilan ringan berupa kacang tanah yang digoreng dan keripik melinjo atau emping yang diberikan kuah.
Kuahnya sendiri berasal dari gula merah yang dicampur kacang tumbuk dan petis, membuat panganan ini terasa manis sekaligus gurih.
Bagi pecinta pedas, kuah Kacang Bagula yang sudah manis sendiri bisa dipadukan dengan cabai, sehingga sensasi pedas manis pun bisa dicicipi.
Salah satu penjual panganan Kacang Bagula di Martapura ketika bulan Ramadan adalah Warung Acil Imay.
Warung ini sendiri berada di gang sempit yang ada di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Keraton, Martapura, tak jauh dari Kantor Bupati Banjar dan Lapangan Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura yang menjadi pusat perdagangan berlian di Kalsel.
Untuk menemukan warung ini sendiri cukup mudah, karena ada spanduk bertuliskan “Warung Acil Imay” di depan gang, selain itu ada pula penjaga parkir yang berjaga di depan gang.
Warung yang berlokasi halaman rumah tradisional khas Banjar ini cukup ramai, terlebih usai shalat Tarawih cukup dipadati pecinta kuliner, bahkan rumah pemilik warung ini juga menjadi tempat duduk pengunjung yang membludak setiap malamnya.
Warung yang selalu ramai ini sendiri menurut pemiliknya telah berdiri sejak 2010 dan buka mulai dari jam 5 sore hingga jam 1 dini hari.
Dalam seharinya, belasan kilogram kacang tanah dan gula untuk membuat panganan kacang begula ini yang setiap porsinya ini seharga 10 ribu rupiah
Selain menyediakan kacang begula yang menjadi menu unggulan, warung ini juga menyediakan panganan khas lain seperti pincuk, pecel, kerupuk dan minuman.
Salah satu pengunjung, Gusti Fatimah mengatakan setiap tahun ia rutin ke Warung Acil Imay untuk menikmati kuliner khas ini.
“Setiap tahun rutin ke sini, tapi dari warung yang lain yang menawarkan Kacang Bagula, saya lebih dominan ke sini, apalagi disini lebih ramai,” ungkapnya.
Harga yang ditawarkan untuk mencicipi cemilan ini sendiri katanya cukup terjangkau, sesuai dengan porsi yang ditawarkannya.
“Rasa kacang bagula disini lebih manis dan klop,” ucap Gusti Fatimah.
Sementara itu pengunjung lain, Ayu mengatakan cemilan khas Banjar ini sering ia buru setiap bulan Ramadan tiba.
“Tiap tahun sering, kalau ramadan ini baru 2 kali. Kacang bagula disini rasanya manis-manis dan kriuk,” katanya.
Kacang bagula di Warung Acil Imay ini sendiri lanjutnya rasanya lebih legit karena kuah gulanya lebih kental dan berasa.
“Selain itu suasana disini lebih berasa kekeluargaan dan tradisional, lebih berasa suasana kampung,” jelas Ayu.