TERAS7.COM – Anak berusia 1,6 Tahun di Kota Banjarbaru terpapar Covid-19, Gugus Tugas Kota Banjarbaru Sebut Banjarbaru Sudah pada tingkat level 3 kondisi covid-19.
Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Banjarbaru, pada Senin (27/04), dari peta sebaran covid-19 kota Banjarbaru mengalami penambahan dua orang, hingga jumlah positif covid-19 sudah sebanyak 25 orang.
Dari data tersebut, infeksi covid-19 sudah menyebar secara merata di seluruh Kecamatan yang ada di Kota Banjarbaru, bahkan hampir di seluruh kelurahan.
Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Banjarbaru Rizana Mirza mengungkapkan, dari 25 orang yang terinfeksi covid-19, satu diantaranya anak berusia 1,6 Tahun.
Berdasarkan hal itu ia mengatakan, di kota Banjarbaru telah terjadi tingkat penularan yang sudah cukup menghawatirkan.
“Kalau kita kategorikan Banjarbaru bisa sudah level 3, karena ada anak yang berusia 1,6 Tahun juga terpapar, yakni juga dari keluarganya,” ujarnya saat teleconference bersama awak media yang bertugas di Kota Banjarbaru, pukul 16.00 WITA.
Selain itu, ia menuturkan, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani pagi tadi juga telah melaksakan rapat bersama seluruh camat dan lurah se Kota Banjarbaru, dalam hal persiapan sosialisasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang mana kini usulan sudah dikirim ke Kementrian Kesehatan RI Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
“Karena dalam penerapannya PSBB perlu tingkat kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi agar mata rantai covid-19 ini bisa teratasi,” tambahnya.
Disamping itu Nadjmi Adhani mengatakan, usulan PSBB Kota Banjarbaru sudah ditanda tangani Gubernul Kalimantan Selatan, yang mana juga telah dikirim ke Kementerian RI untuk disetujui atau tidaknya.
“Biasanya kalau sudah dikirim kita tunggu 2 atau 3 hari jawaban kementrian, apakah disetujuia atau tidak kita tunggu nanti,” katanya.
Saat ditanya sejauh mana kesiapan pemerintah Kota Banjarbaru apa bila PSBB diberlakukan agar penerapannya berhasil, ia menjawab, berkaca dari beberap daerah yang sudah menerapkan PSBB akan menjadi dasar, bahkan daerah yang juga gagal menerapkan PSBB menjadi pertimbangan untuk bagaimana mekanisme penerapa PSBB di Kota Banjarbaru.
Menurutnya PSBB adalah melakukan pembatasan pergerakan orang, diharapkan pergerakan orang akan terbatas dan dilokalisir.
“Sehingga harapannya 14 hari kedepan orang yang sakit itu imunitasnya akan melawan memiliki daya tahan, sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) ini dirumahkan sehingga tidak membawa penyakitnya, kalau dia dirumah diharapkan ia bisa sembuh total karena imunitasnya melawan,” terangnya.