TERAS7.COM – Meningkatnya permintaan oksigen untuk menangani pasien Covid-19 di Kabupaten Tabalong, membuat pembudidaya ikan kesulitan mendapat oksigen. Hal ini berakibat pada terhambatnya penjualan benih ikan ke berbagai daerah.
Tak sedikit pembudidaya benih ikan di Tabalong mengalami kerugian, karena benih yang seharusnya dikirim ke pembeli harus ditahan akibat tak tersedianya oksigen.
Selain itu, para pembudidaya ikan juga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pakan ikan yang melewati masa panen benih ini.
Anggota Unit Usaha Pembenihan Rakyat Desa Kambitin Raya, Kusnianto, mengungkapkan, saat ini usaha pembenihan ikannya terancam tidak bisa berjalan sama sekali, akibat tidak ada suplai oksigen.
“Otomomatis karena tidak ada oksigen kita tidak bisa mengirim, rata-rata usaha iwak (ikan) itu kendalanya, kalau tidak bisa jual tidak bisa jalan,” ujarnya.
Tidak jauh berbeda dengan hal itu, Mutowib, mengakui dalam beberapa bulan terakhir tidak melakukan pengiriman benih ikan.
“Setidaknya mendapatkan oksigen meskipun sedikit, guna mempertahankan usahanya agar tidak terhenti sama sekali,” harapnya.
Para pembudidaya benih ikan ini mengakui usaha mereka menurun drastis dari yang biasanya untuk mencapai Rp. 6.juta per bulan, kini hanya bisa mencapai Rp1 per bulan.
Desa Kambitin Raya, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, diketahui sebagian warganya merupakan petani ikan tambak, di desa ini juga memiliki Balai Benih Ikan (BBI) untuk menjalankan program perikanan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.