TERAS7.COM – Setiap Hari Raya Idul Fitri, masyarakat biasanya mudik ke kampung halaman agar bisa merayakan lebaran bersama keluarga besar.
Tapi tak semua bisa merasakan lebaran di kampung halaman bersama keluarga, tuntutan profesi mengharuskan mereka tetap bekerja.
Seperti para petugas di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura yang harus rela tidak berlebaran di kampung halaman demi tuntutan tugas.
Jangankan mudik, bahkan mereka pun tidak mendapat izin untuk bertemu keluarga dan harus tetap stand by hingga H+7 pasca lebaran.
Salah satunya adalah Nurul Kiptiah, Kasi Binadik Lapas Perempuan Martapura asal Pulau Madura, Jawa Timur yang ditemui Teras7.com pada Kamis (6/6).
Perempuan yang akrab disapa Nurul mengungkapkan ia sudah dua kali merayakan Idul Fitri di Lapas Perempuan Martapura jauh dari suami, anak dan orang tua.
“Jadi bawa enjoy aja dan tetap semangat. Kebetulan keluarga saya menerima dan paham dengan tugas saya sebagai petugas Lapas,” ujar Ibu dari 3 orang anak ini.
Ia mengatakan walaupun kangen dan ingin dapat merayakan hari lebaran bersama keluarga, tapi demi tuntutan profesi ia berusaha menjalankan tugas dengan baik.
“Memang ada edaran dari Pemerintah yang tidak memperbolehkan petugas Lapas untuk cuti selama lebaran. Baru setelah H+7 lebaran baru bisa cuti. Jadi saya berencana ambil cuti setelah H+7 untuk mengobati kangen pada anak-anak, apalagi saja disini tinggal sendiri saja,” ungkapnya.
Demikian pula dengan Nurul, salah seorang petugas Lapas Perempuan Martapura yang lain Indah Maulidah juga mengungkapkan kesedihannya tidak bisa berlebaran di kampung halaman.
“Sedih sih tak bisa berkumpul keluarga. Tapi ada bahagia dan rasa bangga karena bisa merasakan perasaan warga binaan yang tak bisa berkumpul dengan keluarga mereka saat lebaran. Tugas kami sebagai pengayom warga binaan dapat berbagi rasa dengan mereka yang tak bisa berkumpul bersama keluarga,” cerita perempuan asal Barabai ini.
Namun ia tak berencana untuk mengambil cuti usai H+7 lebaran karena menurutnya rugi jika ia mengambil cuti.
“Banyak ilmu yang bisa saya dipelajari di Lapas ini. Jadi kalau cuti menurut saya gak penting banget. Saya sendiri masih bisa pulang sebentar di akhir Minggu ke Barabai. Jadi saya enjoy saja, karena bekerja disini juga menjadi ladang pahala dan ilmu bagi saya,” tutur Indah.