TERAS7.COM – Komisi III DPRD Kota Banjarbaru meninjau proyek pedestrian atau trotoar di sepanjang Jalan Panglima Batur, yang hingga saat ini masih belum rampung dikerjakan.
Tinjauan ini merupakan lanjutan dari proyek Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Jalan Ahmad Yani KM 34, yang dilakukan Komisi III DPRD Kota Banjarbaru sebelumnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari mengatakan, tujuan peninjauan ini adalah untuk memastikan progres pengerjaan proyek-proyek anggaran 2022 di Kota Banjarbaru yang belum rampung hingga sekarang.
“Itu (sejumlah proyek -red) kegiatan besar yang masih belum rampung di 2022, kita memastikan bagaiamana hasil komunikasi dinas dengan kontraktor, dan di lapangan kita memastikan berapa persentase yang sudah rampung, jadi hampir bisa dipastikan di Januari ini pekerjaan itu rampung semua,” ujarnya. Rabu (04/01/2023).
Emi melanjutkan, untuk proyek pedestrian sepanjang Jalan Panglima Batur, hingga saat ini progresnya sudah mencapai 98 persen, dan hanya menyisakan proses finishing.
Untuk bermanfaat atau tidaknya bagi masyarakat proyek besar yang digagas tahun 2022 ini, menurut Emi masih terlalu dini untuk dikomentari, mengingat belum rampungnya proyek tersebut.
“Masalah bermanfaat dan evaluasi sebagainya, itu bisa kita tarik kesimpulan ketika masyarakat sudah menggunakan, kalau sekarang terlalu dini untuk dikatakan, malah terkesan menilai subjektif, jadi biarkan nanti masyarakat yang menilainya,” terangnya.
Yang pasti menurut Emi, Komisi III DPRD Kota Banjarbaru dalam kesempatan ini, hanya memastikan progres proyek besar yang digagas menggunakan anggaran tahun lalu tersebut.
“Yang penting Komisi III memastikan bahwa kegiatan ini dipastikan Januari rampung, bahkan tadi disampaikan dalam beberapa hari sudah selesai kegiatan (proyek -red) besar di 2022,” tandasnya.
Sebelumnya, Komisi III Kota Banjarbaru juga meninjau proyek JPO di Jalan Ahmad Yani KM 34 yang diketahui mengalami keterlambatan, saat ini proyek tersebut sudah mencapai progres 99,7 persen.
Alasan keterlambatan proyek JPO pertama di Banjarbaru ini, dikarenakan ada beberapa material yang tertunda pengiriminnya akibat cuaca buruk di laut.
“Karena ada bahan material tersendat tidak bisa masuk, mungkin kemarin pas gelombang tinggi, jadi ada barang yang memang posisinya ada di Surabaya tidak bisa diseberangkan ke Banjarmasin,” ungkapnya.
Adapun komisi III DPRD Kota Banjarbaru memberi estimasi secepatnya pada akhir Januari 2023, seluruh proses pengerjaan JPO pertama di Kota Idaman ini sudah rampung.